Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Sabtu, 31 Maret 2007

Expo di Funday BMD

Yogyakarta-JAC: Sabtu ini 31/3 Jogja Astro Club (JAC) berkesempatan mengambil bagian dalam Expo pada acara Fun Day atas undangan Yayasan Budimulia Dua Pandeansari Yogyakarta. Dalam stand yang bertajuk "Fun with Experiment" tersebut JAC menampilkan model sains berupa Water Rocket, Air Rocket, Canister Film Rocket dan Astro Puzzle. Kecuali JAC, turut meramaikan juga beberapa stand dari berbagai sponsor. ini juga merupakan bagian dari misi JAC "Bringing Astronomi to the People".
.
Selama kegiatan expo, para pengunjung yang kebanyakan anak-anak usia TK itu berkesempatan mencoba roket yang dipamerkan. Roket air yang yang sengaja disiapkan untuk demo tidak memungkinkan dicoba dikarenakan lokasi expo yang terlalu sempit. Sementara anak-anak justru senang mencoba roket udara yang telah disiapkan. Dengan menggunakan udara dari pompa sepeda yang disalurkan ke dalam botol minuman membuat roket terangkat ke atas dengan disertai suara yang cukup mengagetkan pengunjung lain. Permainan sans ini rupanya cukup diminati anak-anak.
.

.

Selain itu menggunakan roket canister film juga dilakukan eksperiment peluncuran. Bahan bakarnya adalah eversesent (fit-up) yang dimasukkan ke dalam air yang terdapat di dalam canister (tempat filem). Saat terjadi reaksi pembentukan gelembung udara membuat tekanan di dalam canister meningkat dan melepaskan penutupnya membuat canister tersebut meluncur ke atas. Dengan memodifikasinya menjadi bentuk sebuah roket membuat permainan ini cukup diminati juga oleh anak-anak. Sayang kegiatan hanya berlangsung beberapa jam saja karena sebelum tengah hari pameran sudah ditutup.

Minggu, 25 Maret 2007

Asteroid Mendekat Bumi

Menjelang akhir bulan yaitu pada tanggal 31 Maret 2007 sebuah asteroid yang cukup besar dengan diameter lebih kurang 2 km akan berada pada jarak paling dekat dengan bumi. Pada saat tersebut asteroid berada pada jarak sekitar 0,023 SA (Satuan Astronomi) atau kira-kira 8,8 kali jarak bumi-bulan yaitu sekitar 4 juta kilometer. Namun jangan khawatir sebab jarak ini adalah jarak yang masih aman agar asteroid tidak tertarik oleh gravitasi bumi. Asteroid yang diberi nama 2006 V V 2 ini ditemukan pertama kali pada 11 November 2006 oleh Tim dari Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR) sebuah proyek penelitian NASA yang mengkhususkan diri pada deteksi terhadap benda-benda langit yang berkeliaran di sekitar orbit bumi.

.
Para pemburu asteroid diperkirakan mulai dapat mengamati asteroid ini pada malam tanggal 31 Maret dan 1 April 2007 yang akan datang. Pada saat itu kecerahan asteroid 2006 VV2 berada pada magnitude ke 9–10. Pada magnitude tersebut dengan menggunakan teleskop amatiran saja asteroid tersebut dapat terlihat. Berdasarkan data dari program Starrynight diketahui bahwa VV2 dapat diamati setelah matahari terbenam. Posisinya di langit Timur tepatnya di Rasi Leo. Malam itu juga akan nampak bulan yang menjelang purnama serta Planet Saturnus. Semakin malam posisinya akan semakin naik mengikuti pergerakan semu bintang-bintang. Namun untuk mengamati asteroid ini memang sangat sulit kalau belum profesional karena perlu ketelitian dan kemahiran membedakan sinar bintang dan asteroid kecuali juga teleskop yang berkualitas. Untuk itu bagi para amatir yang memiliki teleskop sekelas Meade LX200 jangan lewatkan kesempatan ini. Peta lintasan asteroid 2006 VV2

.

Apophis Menabrak Bumi?

.
Sampai sekarang telah ditemukan ratusan asteroid yang berkeliaran di sekitar orbit bumi dan dikenal sebagai Near Earth Object (NEO). Beberapa diantaranya masuk dalam kategori “asteroid berbahaya“ karena lintasannya sangat dekat dengan lintasan bumi bahkan ada yang menyilang. Salah satunya adalah asteroid 2004 MN4 yang belakangan dijuluki sebagai “Apophis” berukuran sekitar 400 meter dan diperkirakan nanti pada 13 April 2029 bakal menabrak bumi. Melihat ukurannya, Apophis memang tidak sebesar asteroid purba yang pernah menabrak bumi dan telah memusnahkan kehidupan dinosaurus. Namun benturan bumi dengan benda sebesar Apophis jika terjadi di tempat dan waktu yang tidak menguntungkan misalnya ditengah metropolitan yang padat penduduk atau dilaut sehingga akan memicu terjadinya megatsunami yang dapat meratakan daratan, maka dikhawatirkan dapat menjadi bencana global yang dapat memusnahkan sebagian besar penduduk bumi.

.


Peta Lintasan Apophis yang menyilang orbit bumi


Menanggapi berita-berita yang kini beredar di beberapa surat kabar maupun posting di beberapa milis tentang akan datangnya bencana yang disebabkan oleh asteroid Apophis ini pada 13 April 2029 nanti, maka kita seharusnya tidak perlu resah dan khawatir sebab hitungan awal yang dilakukan oleh para astronom tersebut memang masih hitungan kasar sehingga memiliki tingkat kesalahan yang besar. Sampai saat ini masih terus dilakukan pengamatan dan perhitungan yang lebih akurat oleh para astronom. Pengamatan dan perhitungan lebih lanjut yang dilakukan oleh para astronom mengenai pergerakan 2004 MN4 menunjukkan bahwa Apophis tidak akan menabrak bumi. Donald Yeoman, pimpinan proyek Near Earth Object (NEO) di laboratorium NASA mengatakan bahwa dibutuhkan jarak minimum 64.000 sampai 77.000 kilometer agar sebuah asteroid tertarik oleh gravitasi bumi (jarak bumi-bulan 385.ooo kilometer).

.

Sementara hasil perhitungan terbaru manunjukkan bahwa lintasan Apophis jauh lebih besar dari angka tersebut. Juga dengan difungsikannya beberapa observatorium yang ditugaskan memantau pergerakan Apophis maka semakin diketahui bahwa ramalan “Bencana 2029” adalah nol demikian juga untuk ramalan “Bencana 2037”. Hal ini berdasarkan laporan observasi yang dilakukan selama tahun 2006 lalu yang menyimpulkan bahwa Apophis berada pada Skala Torino NOL.

.

Gambar terakhir berdasarkan hasil observasi dan perhitungan yang lebih akurat menunjukkan bahwa Apophis yang dikhawatirkan menabrak bumi ternyata lintasannya masih sangat jauh dari bumi

.
Jadi tidak perlu ada kekhawatiran jika ada berita-berita berkenaan dengan "Bencana 2029" maupun "Bencana 2037". Sekali lagi, tidak ada tumbukan asteroid Apophis di 2029 :


.
Alhamdulillah Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk lebih banyak berbuat baik lagi di masa yang akan datang. Mati dan hidup hanya Tuhan yang menentukan. "Hidup ini hanya sementara... pesan Nabi tentang mati... janganlah takut mati karena pasti terjadi... setiap insan pasti mati... hanya soal waktu..... janganlah minta mati datang kepadamu.... dan janganlah kau berbuat sehingga  menyebabkan mati... jangan takut mati..... meski kau sembunyi... dia menghampiri... ingatlah pada kehidupan setelah kau mati... renungkanlah ini..."

Selasa, 20 Maret 2007

Selamat Hari Equinox

Equinox adalah saat dimana posisi matahari berada tepat di ekuator atau garis katulistiwa. Equinox kali ini secara geosentris terjadi pada Rabu, 21 Maret 2007 pukul 00.07 UT/GMT atau 07.07 WIB. Equinox adalah bagian dari siklus tahunan pergerakan harian semu matahari saat terbit, melintas dan terbenam yang disebabkan oleh kemiringan sumbu bumi terhadap bidang orbitnya yaitu sebesar 66.56°. Selama setahun terjadi dua kali equinox. Equinox berikutnya akan terjadi pada 23/09 nanti. Kecuali itu matahari juga akan berada di titik paling Utara pada 21/06 dan berada di titik paling Selatan pada 22/12. Peristiwa ini dikenal dengan istilah Solstice.

Menurut asal katanya equinok bermakna panjang waktu siang sama dengan panjang waktu malam seperti juga anggapan umum. Namun kenyataannya tidak. Saat equinox ternyata siang lebih panjang dari malam. Contohnya di Yogyakarta, menurut simulator Starry Night pada tanggal 21 Maret 2007 matahari terbit pada 05.42 WIB dan terbenam pada pukul 17.49 WIB. Artinya siang lebih panjang 5 menit dari malam. Lho kenapa ya... ada yang tahu..?

Hari ini juga saat paling tepat untuk menentukan arah Timur ketika matahari terbit dan arah Barat ketika matahari terbenam. Selain itu di Indonesia fenomena ini menandai awal Musim Kemarau, sedangkan di Belahan Bumi Utara menandai awal Musim Semi (Spring). Sementara di Belahan Bumi Selatan menandai awal Musim Gugur (Autum/Fall).


Di Pontianak (Kalimantan) terdapat monumen yang dinamakan Tugu Katulistiwa. Tugu ini dibangun pada 1928 oleh para astronom Belanda yang sedang melakukan expedisi di sana. Sepuluh tahun kemudian seorang arsitek Indonesia yang bernama Silaban menyempurnaka bangunan ini sehingga menjadi lebih indah. Ada sebuah tradisi menarik disana saat datangnya peristiwa Equinox. Berbagai pertunjukan kesenian khas dari etnik dayak dan Malaysia digelar di sana. hari itu Tugu Khatulistiwa akan kehilangan bayangannya saat tengah hari selama beberapa menit. Fenomena inilah yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke tempat dimana batas belahan bumi Utara-Selatan berada yaitu tepat di titik nol derajat (saya cek pakai Google Earth ternyata geser 116 meter dari garis Ekuator) Apa harus digotong lagi? Nah lho..!

Dan teringat juga sejarah 2000 tahun yang lalu saat Erathostenes seorang ahli matematika dari Yunani yang berhasil mengukur keliling bumi dengan cukup presisi untuk ukuran waktu itu menggunakan fenomena bayang-bayang matahari saat equinox atau solstice. Fenomena equinox juga memungkinkan kita dapat mengetahui posisi geografis sebuah tempat di permukaan bumi ini secara tepat tanpa bantuan peralatan modern hanya cukup menggunakan prinsip bayangan matahari saat tengah hari. Boleh juga nih dicoba ...


Salam,

Minggu, 18 Maret 2007

Sabit Tua Shaffar 1428 H


Perubahan wajah Bulan (baca : fase) dalam perjalanannya mengelilingi Bumi memegang peranan penting bagi umat manusia, khususnya kaum muslim, yang menggunakannya sebagai patokan penanggalan Hijriyyah. Transisi dari satu lunasi (baca : bulan Hijriyyah) ke lunasi berikutnya berpatokan pada kenampakan Bulan sabit muda (alias hilaal) di langit barat beberapa saat setelah terbenamnya Matahari. Namun realitanya kaum muslim, khususnya di Indonesia, hanya melakukan pengamatan hilaal tiga kali saja dalam setahun Hijriyyah, yakni di awal Ramadhan, awal Syawwal dan awal Dzulhijjah, sementara pada sembilan lunasi lainnya tidak. Tak heran jika kontroversi selalu terjadi karena minimnya data ditambah dengan kekurangpahaman pengamat mengenai fenomena-fenomena langit yang bisa menyerupai kenampakan hilaal. Dr. T. Djamaluddin (2000) menunjukkan dari 38 laporan pengamatan hilaal dari berbagai pelosok di Indonesia yang dihimpun Depag dalam kurun waktu 1967 - 1997, 71 % diantaranya diragukan karena kemungkinan besar merupakan fenomena langit yang disangka hilaal oleh pengamat setempat. Sebenarnya, selain Bulan purnama dan Bulan mati, fase Bulan selalu muncul pada dua kesempatan berbeda. Bulan sabit, misalnya, selalu terlihat di kala maghrib pada tanggal-tanggal Hijriyyah muda, tetapi juga selalu nampak kala subuh pada tanggal-tanggal Hijriyyah tua. Hilaal juga serupa, padanannya dikenal sebagai Bulan sabit tua (alias waning crescent). Jika hilaal hanya bisa diamati saat maghrib sesaat setelah Matahari terbenam dalam beberapa jam pasca konjungsi, maka sabit tua pun hanya bisa diamati saat shubuh beberapa saat sebelum Matahari terbit dalam beberapa jam menjelang konjungsi. Meski secara fiqih sabit tua ini tidak punya arti apa-apa, nilai ilmiah sabit tua sama pentingnya dengan hilaal. Jika sabit tua turut diperhitungkan maka dalam setahun Hijriyyah secara teoritik tersedia 24 kesempatan melakukan pengamatan yang akan menambahkan data guna memperbaiki kriteria visibilitas hilaal menjadi lebih akurat dan tepercaya.


Sabit Tua Shaffar 1428 H
Sabit tua Shaffar 1428 H telah dicoba diamati dari Kebumen (7deg 40min LS 109deg 38min BT, timezone = GMT + 7, ketinggian rata-rata 21 m dpl) pada 18 Maret 2007 waktu shubuh. Pengamatan dilakukan dari lapangan kompleks Islamic Centre, yang terletak di pinggiran kota dan langsung berbatasan dengan lahan persawahan yang luas sehingga benar-benar gelap. Pandangan ke timur juga tidak diganggu oleh polusi cahaya yang berlebihan, baik dari padatnya pemukiman maupun dari menara telekomunikasi. Memang di horizon timur berjejer dua buah bukit (yang adalah horst dari patahan Kedungbener, patahan yang sama tuanya dengan patahan Opak di Bantul dan diduga merupakan generator gempa kuat di tahun 1857 yang sama kuatnya dengan gempa Yogya, merujuk catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), namun puncak keduanya (masing-masing Bukit Wonokromo di sisi utara dan Bulupitu di sisi selatan) nampak berketinggian 2 – 3 derajat sehingga tidak terlalu mengganggu medan pandang. Lagipula di antara keduanya terbentang tanah datar dengan bentangan selebar kurang lebih 20 derajat. Di atas tanah datar inilah, menurut Moon Calculator v6.0, Bulan (dan juga Matahari) akan muncul di pagi hari 18 Maret. Pengamatan dilakukan dengan mata telanjang. Sebagai alat bantu digunakan ponsel Siemens C45 yang dikalibrasi dengan standar waktu WIB lewat 103-nya Telkom. Ponsel ini juga menjadi 'senter' untuk membantu membaca dan menulis kala suasana masih gelap.Digunakan pula peta bintang sederhana bagi langit timur Kebumen untuk benda-benda langit yang lebih terang dari magnitude +1,0. Sebuah tabel tinggi Bulan versus waktu lokal juga disiapkan, diderivasikan dari Moon Calculator v6.0. Juga disiapkan sebuah pena dan selembar kertas. Untuk pemotretan digunakan digicam Sony Cybershot DSC U-20 2 MP yang tanpa zoom.
Elemen Bulan saat itu (dari Moon Calculator v6.0 yang diset pada kondisi toposentrik, tanpa refraksi atmosfer dan sunrise/moonrise geometrik) = Bulan terbit pukul 04:44 WIB; fase 2 %; magnitude visual -5,7; diameter cakram Bulan 33,12 menit busur, lebar sabit 0,6 menit busur dan umur Bulan 28 jam sebelum konjungsi. Sementara Matahari diestimasikan terbit pukul 05:49 WIB. Tiba di lokasi pengamatan pukul 04:54. Cuaca cerah, kondisi langit sempurna sehingga banyak sekali bintang yang nampak, bahkan termasuk selempang putih galaksi Bima Sakti. Jupiter, Mars dan Merkurius mudah sekali diidentifikasi. Semula direncanakan melalui ketiga planet ini akan ditarik garis imajiner (yang menggambarkan ekliptika) hingga memotong horizon timur, untuk memprediksi lokasi sabit tua akan muncul,yang bakalan ada di sekitar ekliptika. Namun hal ini tidak jadi dilakukan mengingat sabit tua sudah nampak meski masih samar.
Sabit tua mulai nampak jelas pada pukul 04:58, dengan bentuk lengkungannya yang khas. Menggunakan lingkaran jam imajiner, busur cahaya sabit tua ini berorientasi dari arah jam 4 hingga jam 9, atau setara dengan panjang busur (L) 150 derajat, tidak berbeda jauhdengan prediksi teori Schaeffer yang 151 derajat. Bagian sabit paling tebal ada di arah jam 7. Sabit tua nampak jelas hingga pukul 05:20 ketika ia mulai terlihat samar. Namun sabit tua baru benar-benar tidak bisa diamati lagi pada pukul 05:30. Sementara cakram Matahari mulai nampak menyembul dari horizon timur pada pukul 05:49 WIB.
Kapan sebenarnya sabit tua ini terbit tidak bisa diketahui (karena terlambat datang ke lokasi). Namun jika Moon Calculator v6.0 bisa dipercaya, selisih antara terbitnya sabit tua dengan Matahari adalah 65 menit. Menggunakan rumus Bernard Yallop, maka "best time" untuk melihat sabit tua ini adalah (5/9)*65 ~ 36 menit sebelum Matahari terbit atau pukul 05:13 WIB. Namun pengamatan ini mengkonfirmasi sabit tua baru benar-benar tidak nampak lagi hanya 19 menit sebelum Matahari terbit, ketika ketinggian Matahari 5 derajat di bawah horizon timur.

============

oleh: Ma'rufin S.

Anggota Ahli JAC

Minggu, 04 Maret 2007

Nonton GBT 4 Maret

Maap.. cuman hasil bidikan pocket digicam..

Cari apa mas...


Malam Ahad ngumpul beberapa personil di markas. Ada Pak Sofwan Jannah, Agus, Kiki dan Ibnu, Aifa dan temannya pamit gak bisa hadir. Rencananya sih mau Roadshow di Bunderan UGM namun hujan malam itu menjadi hambatan. Akhirnya kegiatan cuman dipusatkan di markas aja. Beberapa film astronomi sempat diputer sebelum beberapa personil pamit pulang kecuali Kiki yang ikut tidur di markas karena agak sakit serta Agus yang ngajak ngobrol sampai tengah malam. Zzzzzzzz
Kring........ sempat kaget ketika ponsel dalam saku saya bunyi karena sebelum tidur saya pasang alarm tuk bangun pukul 03:00 merasa masih malam saya tidur lagi. Beruntung ketika azan Subuh saya terbangun lagi.. kalau tidak wahh bisa-bisa ketinggalan GBT, padahal cuaca pagi itu cukup bagus dan bulan terlihat cukup jelas di Langit Barat walaupun ada sedikit awan yang menutupinya.
Setelah shalat Subuh langsung saya siapkan peralatan observasi, teleskop, binokuler serta kamera pocket digital bertempat di samping rumah yang memang sudah direncanakan sebelumnya. Tidak sempat menyiapkan CCD imaging karena pagi itu gak ada yang bantuin. Agus yang katanya mau datang juga tidak nongol. Kiki sudah dibangunin tapi setlah sholat Subuh malah tidur lagi, padahal jauh-jauh datang mau lihat GBT. Jadi akhirnya cuman saya sendiri menikmati GBT pagi itu pake teleskop sesekali pake binokuler.
Ternyata pagi ini GBT paling indah yang saya saksikan... walau gak sempat sampai Total. Ponsel sempat kebanjiran SMS masuk yang bemberitahu bahwa beberapa pengamat di tempat lain juga ikut melakukan observasi. Alhamdulillah, cuaca nampaknya cukup mendukung pagi ini... sehingga sempat juga Jupiter menjadi obyek observasi tambahan pagi itu. Terlihat dengan jelas 4 galilean moon 3 di sebelah Timur planet Jupiter dan 1 di sebelah baratnya. Sayangnya lagi gerhana belum total posisi bulan semakin turun sehingga tertutup oleh pepohonan, belum langit yang berwarna kebiruan semakin terang tanda matahari segera akan terbit. Paling tidak ini sudah lebih baik dari apa yang saya khawatirkan. Ternyata di Yogyakarta gerhana dapat disaksikan hingga pukul 05:15 sebelum tetutup pepohonan di horison Barat.



.

Sampai jumpa di GBT 28 Agustus 2007
Wow.. yang ini lebih seru sebab terjadinya mulai sore hari....
.
.
Link Koleksi Foto Gerhana Bulan Total 4 Maret 2007:
.
.
.
.
.
.
.

Jumat, 02 Maret 2007

Gerhana Bulan Total

Simulasi Gerhana Bulan Total 4 Maret 2007. Siap-siap kecewa?

Para pemburu gerhana di Indonesia harus siap-siap kecewa memburu Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi nanti pada 4 Maret 2007 lepas Subuh nanti. Kenapa pasal? Sebab gerhana bulan kali ini mulai terjadi menjelang matahari terbit, khususnya di wilayah Jawa serta Indonesia Timur peluang dapat menyaksikan GBT kali ini amatlah kecil. Belum lagi kondisi langit Barat tempat terlihatnya gerhana juga kemungkinan besar tertutup oleh awan apalagi pada musim penghujan seperti ini. Namun barangkali untuk daerah Barat seperti Sumatra punya peluang lebih baik.

Walau demikian tidak ada salahnya pada Minggu pagi itu kita coba bangun pagi, siapa tahu langit ceraaaahhh.. yaaah semoga. Tapi bagi yang ogah-ogahan keluar ya bisa lihat gerhananya lewat podcast di atas yang saya buat menggunakan Starrynight (iseng2 sambil coba2) dan masih tanpa narasi...

.

Untuk info gerhananya sudah banyak ditulis kawan-kawan yang lain misalnya:
.
.
.
Walaupun pesimis untuk dapat menyaksikan GBT kali ini, para promotor astronomi (maksudnya para relawan yang suka promosi astronomi) dari JAC berencana mengadakan Open House malam Minggu nanti bertempat di markas club ini. Rencananya juga akan diadakan serangkaian kegiatan berupa; Pemutaran Film Astronomi, Astronomy Slide Show, Demo Starrynight, observasi langit dan paginya pengamatan GBT jika cuaca memungkinkan. Semoga langit cerah. Clear & dark sky. Ditunggu partisipasinya.

Kamis, 01 Maret 2007

Astro Event Maret 2007

Gerhana Bulan Total event paling spektakuler di bulan Maret

Bulan Maret 2007 ini boleh dibilang merupakan masa transisi musim di bumi sebab di bulan inilah gerak tahunan matahari akan transit di garis ekuator dalam sebuah event yang sering disebut sebagai "Vernal Equinox". Selain event tersebut bulan Maret ini juga bakal menghadirkan serangkaian event-event astronomi menarik seperti fenomena Gerhana Bulan Total (GBT), Gerhana Matahari Sebagian (GMS), kenampakan cahaya Zodiak, info awal bulan Hijriyah serta event fase bulan serta berapa keterangan mengenai kenampakan planet pada bulan ini.
Kalender ini disusun berdasarkan beberapa sumber yaitu Efemeris NASA, Program Planetarium Starrynight Pro Versi 6 dan Generator Sky View Cafe serta beberapa sumber. Kita berharap dapat disuguhi langit cerah saat melakukan observasi langit khususnya ketika event-event menarik tersebut berlangsung. Happy stargazing, Clear & Dark Sky.

.

Minggu, 4 Maret 2007

Bulan Purnama, 06:16 WIB (Geosentris)

Bulan purnama kali ini dikenal sebagai Lenten Moon atau Worm Moon. Malam ini sangat bagus untuk mengamati permukaan bulan karena seluruh wajahnya yang menghadap kebumi kini nampak semua disinari oleh matahari. Dengan mata telanjang kita dapat melihat pola gambar yang ada dipermukaannya. Ada yang mengatakan mirip gambar wanita, gambar kepiting, mirip gambar wayang, anak burung atau mirip gambar kelinci. Bagaimana menurut anda? Coba keluar sejenak dan pandanglah muka bulan, apa benar kata mereka? Bagaimana menurut anda?. Waktu terbaik untuk pengamatan adalah sekitar pukul 21.00 saat ia tidak posisi bulan cukup nyaman untuk dipandang.

..
Minggu, 4 Maret 2007 - ( Great Event !!! )

Gerhana Bulan Total (GBT), mulai 03:18 WIB

Gerhana Bulan Total akan kembali terjadi pada Minggu pagi (4/3) lepas Subuh. Gerhana bulan terjadi disebabkan matahari, bumi dan bulan segaris lurus, akibatnya bulan berada pada bayangan gelap bumi. Ini yang menyebabkan wajah bulan terlihat gelap. Info Lengkap kegiatan JAC menyongsong gerhana kali ini.

..
Selasa, 6 Maret 2007
Awal Cahaya Zodiak, 19:00 WIB

Malam ini merupakan awal terlihatnya kembali cahaya Zodiak yaitu cahaya yang disebabkan pantulan oleh berjuta debu antariksa yang berada di sepanjang bidang orbit planet. Cahaya ini dapat disaksikan setelah hilangnya warna merah di Langit Barat yang disebut astronomical twilight. Cahaya Zodiak berupa cahaya dengan warna remang-remang mirip kabut Bimasakti. Cahaya ini akan bisa diamati sampai 2 minggu ke depan terutama di daerah belahan Bumi Utara.

_

Rabu, 7 Maret 2007
Bulan @ Apogee, 10:38 WIB (Geosentris)
Bulan pada posisi terjauh dari bumi ( 405,848 km sudut angular 29' 15" ).

_

Senin, 12 Maret 2007

Bulan Kwartal Akhir, 10:55 WIB (Geosentris)

Malam ini bulan terlihat separo persis untuk belahan sisi Timur, dan merupakan saat terbaik untuk mengamati kawah-kawah di permukaannya. Gunakan binokuler 7x35 atau lebih untuk melihatnya. Teleskop merupakan pilihan terbaik untuk pengamatan. Saat matahari telah terbitpun bulan masih terlihat menggantung dilangit.
..

Senin, 19 Maret 2007

Bulan Baru, 09:43 WIB (Geosentris)

Bulan Baru (New Moon) kali ini merupakan akhir bulan Shafar 1428 H sekaligus mengawali bulan Rabiul Awal 1428 H. Bulan baru kali ini merupakan awal lunasi ke 1042.

..

Senin, 19 Maret 2007

Rukyatul Hilal Rabiul Awal 1428 Hijriyah, @ sunset (Club Event)

Sore ini merupakan saat pelaksanaan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Rabiul Awal 1428 Hijriyah. Seperti biasanya JAC akan menurunkan Tim Rukyat untuk mencoba memburu hilal bulan ini. Kegiatan rukyat akan dipusatkan di lantai 2 Stadion UNY Kolombo. Data astronomis di Pos Observasi menunjukkan bahwa ijtimak/konjungsi bulan-matahari terjadi pada Senin, 19 Maret 2007 pada pukul 09:43 WIB. Tinggi bulan saat matahari terbenam sore harinya (17:50 WIB) menunjukkan angka 1°44' di arah kanan-atas matahari. Bagi masyarakat yang berminat dapat langsung hadir di lokasi.

.

..
Senin, 19 Maret 2007
Gerhana Matahari Sebagian, maksimum 09:43 WIB (Geosentris)
Hari ini terjadi gerhana Matahari Sebagian khususnya di wilayah Asia bagian Utara dan Uni Soviet. Gerhana akan dimulai pada 8:38 WIB mencapai maksimum pada pukul 09:43 WIB dan berakhir pada 11:25 WIB. Info lengkap

..

Selasa, 20 Maret 2007

Bulan @ Perigee, 01:40 WIB (Geosentris)

Bulan pada posisi terdekat dengan bumi ( 357.815 km dengan diameter angular 32' 85" )

..
Rabu, 21 Maret 2007
Vernal Equinox, 01:40 WIB (Geosentris)

Adalah saat matahari melintas (berada tepat) di ekuator dan masuk di zona belahan Bumi Utara. Di Indonesia event ini menandai awal Musim Kemarau, sedangkan di Belahan Bumi Utara menandai awal Musim Semi (Spring). Sementara di Belahan Bumi Selatan menandai awal Musim Gugur (Autum/Fall). Biasanya di Pontianak (Kalimantan) Tugu Katulistiwa akan bebanjiran wisatawan untuk menyaksikan hari tanpa bayangan di tugu itu.

..

Kamis, 22 Maret 2007
Merkurius - Elongasi Maksimum, 09:00 WIB

Pagi ini kita akan saksikan Merkurius di Langit Timur yang tengah berada pada jarak elongasi terjauh dari matahari sebesar 27°44'. Saat seperti ini merupakan saat paling bagus untuk mengamatai planet ini. Saksikan Merkurius di Langit Timur pada pagi hari sebelum matahari terbit.

..

Senin, 26 Maret 2007

Bulan Kwartal Awal, 01:17 WIB (Geosentris)

Malam ini bulan terlihat separo persis untuk belahan sisi Barat, dan merupakan saat terbaik untuk mengamati kawah-kawah di permukaannya. Gunakan binokuler 7x35 atau lebih untuk melihatnya. Teleskop merupakan pilihan terbaik untuk pengamatan detil kawah. Sebelum matahari terbitpun bulan sudah terlihat menggantung di atas langit.

.

RASI BINTANG BULAN MARET 2007

.

Beberapa rasi bintang yang menarik akan dapat kita saksikan selama bulan Maret ini diantaranya adalah munculnya Rasi Crux dilangit Selatan menjelang pukul 21:00 dengan empat buah bintangnya yang membentuk palang sehingga rasi ini sering dinamakan Salib Selatan. Orang Jawa mengatakan sebagai "Gubug Penceng" atau layang0layang atau "Pari". Rasi ini sering digunakan terutama oleh para nelayan untuk pedoman arah Selatan hingga sekarang. Di dekatnya ada Rasi Centaurus dengan bintangnya yang paling terang Rigil Kentauri serta Hadar di dekatnya yang seolah seperti mata panah yang mengaarah ke Rasi Crux sehingga sering disebut sebagai "Pointer".

Beberapa rasi bintang yang menarik juga dapat kita saksikan selama bulan Maret ini diantaranya adalah Rasi Orion (Waluku 'Jawa') dilangit atas kepala lepas senja dengan bintangnya Betelgeuse yang berwarna merah dan Rigel. Dengan menggunakan binokuler kita dapat menyaksikan beberapa obyek menarik di rasi ini diantaranya adalah Nebula Orion yang terkenal itu.

Kecuali itu kita juga dapat menyaksikan Rasi Canis Minor dengan bintangnya yang paling terang Sirius. Bintang ini merupakan bintang paling terang yang terlihat oleh mata langsung dengan magnitudo -1,47 dan berada pada jarak 8,6 tahun cahaya. Nampak pula membelah langit melalui rasi Orion jalur Kabut Susu atau Milkyway yang merupakan kerumunan bintang-gemintang di tepian galaksi yang kita tempati Bimasakti. Sebelah Barat-Daya Orion kita dapat temukan kerumunan bintang yaitu gugus Pleiades atau sering disebut Bintang Tujuh karena memang anggota gugus ini terdiri dari 7 bintang yang cukup terang, orang Jawa menamakannya "Kemukus" karena sepintas kerumunan bintang ini mirip asap. Bintang-bintang lain yang cukup terang yaitu Canopus di Selatan Orion, Procion, Capella, Aldebaran dan beberapa bintang di langit Selatan dan Barat seperti Achernar dan Fomalhaut. Pollux dan Castor juga nampak di Rasi Gemini. Gunakan peta bintang bulan ini untuk menelusuri langit mengenal bintang-bintang. [ DOWNLOAD PROGRAM PETA BINTANG ]

.


.
POSISI PLANET BULAN MARET 2007

.

CLASICAL PLANET

.

▓ Merkurius (Elongasi Maksimum) ▓

Merkurius kini dapat disaksikan pada pagi hari mulai awal bulan di Langit Timur sebelum matahari terbit. Pada 22 Maret planet ini mencapai sudut elongasi maksimum dari matahari. Merkurius kini berada di Rasi Capricornus.

.

▓ Venus ▓

Venus menjadi planet sore yang menampakkan diri setelah matahari terbenam. Mulai awal bulan di langit Barat kita akan dapat menemukan planet ini dengan mudah dikarenakan magnitudenya paling cerah. Ketinggian planet ini ini saat matahari terbenam sekitar 25° dari horison. Venus sedang berada di Rasi Pisces dan posisinya semakin naik setiap sore.

.

▓ Mars ▓

Bulan ini Mars berada di langit Timur saat pagi hari dan berangsur-angsur menjauhi posisi matahari. Mulai awal bulan planet mulai dapat dilihat pada pagi hari di langit timur sebelum matahari terbit. Ciri mencolok planet ini adalah warnanya yang merah sehingga di Jawa, Mars mendapat julukan "Lintang Joko Belek". Mars kini sedang berada di Rasi Capricornus.

.

▓ Jupiter ▓

Jupiter masih merjadi planet pagi di Langit Timur sebelum matahari terbit. Planet ini semakin menjauh elongasinya terhadap matahari sehingga mulai awal Februari ini mudah diamati. Sampai akhir bulan nanti planet ini berada di Rasi Ophiuchus.

.

▓ Saturnus ▓

Bulan ini Saturnus berada pada posisi di arah Timur mulai lepas petang hari. Sekitar pukul 20 malam planet ini terlihat di Timur dengan cahayanya yang cukup terang. Saturnus terus naik posisinya sehingga lebih mudah diamati. Amat mudah sebenarnya membedakan cahaya planet dan cahaya bintang. Coba cari Saturnus dengan melihat cahayanya. Ciri khas planet ini adalah gelang yang melingkari tubuh planet ini. Hanya dengan menggunakan teleskop cincin Saturnus dapat kita lihat. Bulan ini Saturnus sedang berada di Rasi Leo. Planet ini menjadi idola para amatir pada bulan ini karena dengan teleskop kecilpun cincinnya dapat terlihat dengan baik. Segera cari dan arahkan teleskop untuk melihatnya. Saturnus kini berada di Rasi Leo.

.

▓ Uranus ▓

Planet ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Neptunus kini sedang di Rasi Aquarius, Langit Barat setelah matahari terbenam.

.

▓ Neptunus ▓

Planet ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Neptunus kini sedang di Rasi Capricornus, Langit Barat setelah matahari terbenam.

.
.

DWARF PLANET

Pasca Konferensi IAU 2006, Ceres yang dulunya asteroid, Pluto yang dulunya planet ke-9 serta Eris (2003UB313) yang dulunya kandidat planet ke-10, kini dimasukkan dalam jajaran Dwarf Planet (Planet Kerdil).

.

▓ Ceres ▓

Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Ceres kini sedang di Aquarius, Langit Barat setelah matahari terbenam.

.

▓ Pluto ▓

Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Pluto kini sedang di sekitar Rasi Sagitarius, sekitar posisi matahari.

.

▓ ERIS ( nama baru untuk XENA-2003UB313 ) ▓

Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Eris (2003 UB 313) kini sedang di sekitar Rasi Cetus, posisi di atas kapala setelah matahari terbenam.
.

.

.

Download Event 2007

.

Links Sourche:

http://space.com

http://skymap.com

http://astronomy.com

http://skytonight.com

.

Generator Ephemeris :

Starrynight Pro Plus Versi 6 from Imaginova Corp.

Sky View Cafe 4.0 from Aladdin Systems, Inc