Fenomena astronomi hujan meteor akan kembali meramaikan malam di awal ramadhan ini. Hujan meteor Perseid adalah fenomena astronomi yang terjadi berulang setiap tahun, terjadi antara pertengahan bulan Juli hingga pertengahan bulan Agustus. Hujan meteor ini dinamakan Perseid karena seolah-olah hujan meteor ini berasal dari arah rasi bintang Perseus. Namun sebenarnya meteor-meteor tersebut berasal dari serpihan-serpihan debu ekor komet Switt-Tuttle yg tertarik masuk ke atmosfer bumi akibat setiap tahun sesuai lintasannya bumi menabrak sisa debu dari komet tersebut.
.
Komet Switt-Tuttle sendiri ditemukan pertama kali pada tahun 1892 dan mengelilingi Matahari setiap 130 tahun sekali. Dengan ukurannya yang amat besar dimana garis tengahnya sekitar 200 km, komet ini pastinya menyisakan debu ekorn yang sangat banyak mengenai atmosfir bumi.
.
Hujan meteor Perseid ini akan mencapai puncaknya pada tanggal 12 - 13 Agustus, untuk daerah Indonesia bisa diamati mulai dini hari pada pukul 02.00 WIB hingga waktu shubuh di posisi arah timur laut. Pada puncaknya, meteor akan turun sebanyak 50-80 meteor per jam atau kira-kira 2 meteor per menit. Kecepatan meteor-meteor tersebut kira-kira mencapai 60 kilometer per jam.
.
Untuk mengamati hujan meteor tidak memerlukan alat-alat khusus, cukup dengan mata telanjang. Sebaiknya mencari tempat pengamatan di tanah lapang yang arah pandang ke timur laut tidak terhalang dan suasananya gelap, jauh dari polusi cahaya. Ok.. Happy SkyGazing.
.
*AGUS-JAC
Bagi anda yang berminat ikut ngamat bareng dari lokasi Pantai Parangkusumo bisa bergabung dengan Tim Perseids Hunter JAC malam Jumat (12/8) kumpul di Markas JAC Soropadan. Acara observasi mulai jam 23.00 WIB - 04.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar