Hoax: Matahari 36 Jam pada 17 Oktober 2008

..

Pagi-pagi udah ditelpon mbak Any dari detik.com yang intinya nanyain kebenaran berita yang kini mulai menyebar di banyak milis, email bahkan sms. Bunyinya seperti ini:

.

"Pada tanggal 17 Oktober 2008, matahari akan terus menyinari kita selama 36 jam (1.5 hari). Dan selama itu Amerika dan tetangga2 nya akan gelap 1.5 hari.Ini akan mengkonversi 3 hari menjadi 2 hari besar. Ini terjadi setiap 2400 tahun sekali. Kita beruntung dapat menyaksikan dan merasakannya, beri tahu teman2 yah!"

..

Versi aslinya:

"Coming October 17 the sun will rise continuously for 36 hours (1.5 days) in this time the US countries will be dark for 1.5 days.It will convert 3 days to big days.It will happen once in 2400 years. We are very lucky to see it. Enjoy the day." on abovetop secret, a forum post says soemoen got a text message froma friend saying,"

.

Jelas ini BERITA BOHONG (HOAX) begitu saya jawab. Bagaimana mungkin, anak kecil aja tahu bahwa terjadinya siang dan malam adalah pengaruh perputaran Bumi pada porosnya atau yang disebut peristiwa rotasi yang membutuhkan waktu tidak pernah berubah sejak Bumi diciptakan hingga sekarang yaitu 24 jam atau 8.640 detik relatif terhadap posisi Matahari. Jadi kalau siangnya saja 36 jam ditambah malamnya 12 jam maka sehari-semalam total ada 48 jam?, apa ini bermakna rotasi Bumi istirahat selama 24 jam? atau terjadi perlambatan rotasi pada tangal itu? Jelas ini adalah HIL yang MUSTAHAL eh HAL yang MUSTAHIL khan. Kalau memang itu terjadi pastilah Bumi sudah KIAMAT tentunya. Sebab perlambatan 1 detik saja terhadap rotasi Bumi akan membawa dampak yang bahaya terhadap nasib Bumi dan seluruh penghuninya.

.

Di Bumi memang ada daerah yang pada bulan-bulan tertentu mengalami siang sepanjang hari dan pada bulan yang lain mengalami malam terus menerus. Namun peristiwa ini tentunya terkait dengan Gerak Semu Tahunan Matahari yang menyebabkan perubahan musim setiap tahunnya.

.

Bumi memerlukan 24 jam untuk melakukan 1 putaran semenjak diciptakan

.

Sebelunya saya juga banyak mendapat email dan sms dari sejawat yang intinya sama, menyakan kebenaran berita ini. Penasaran juga, setelah saya coba telusuri via Google penyebar berita bohong tersebut ternyata berasal dari India tepatnya dari kota Andra Pradesh. Setidaknya sejak awal Agustus tahun ini hingga awal Oktober ini sudah ribuan posting yang berisi pesan serupa dikirimkan kepada para pengguna internet via email maupun pengguna ponsel via sms.

.

Jika melihat sisi negatifnya tentu kita akan berkomentar bahwa berita bohong semacam ini tidak perlu terjadi, namun jika melihat sisi positifnya bisa jadi hoax ini justru dapat menjadi salah satu model propaganda dalam rangka mempopulerkan astronomi kepada masyarakat. Dengan adanya berita bohong ini masyarakat yang awam dan tidak tahu jadi bertanya dan akhirnya bisa tahu. Itulah India yang kita sudah tahu mereka dalam pendidikan astronominya selangkah lebih maju dari Indonesia. Ternyata mereka punya cara yang jitu memasyarakatkan astronomi... melalui HOAX ASTRONOMI tentunya.... Jadi, saya setuja setuju saja jika hoax ini beredar... biar orang-orang jadi tahu kalau mereka dibohongi... Tapi bohong khan dosa ya? Peace!

.