Setelah sekian lama wajah Matahari kita bersih dari noda yang disebut dengan Bintik Matahari atau dalam bahasa astronominya adalah Sunspot, maka untuk pertama kalinya dalam bulan ini kita dapat menyaksikan bintik itu muncul kembali. Bintik yang diberi nomor 1005 ini berdasarkan posisinya yang berada di sisi Utara mengindikasikan bahwa ia merupakan anggota Solar Cycle ke-24 yang diprediksi mulai pada tahun 2008 ini, mencapai maksimum pada 2013 dan berakhir pada 2019 nanti. Solar cycle adalah durasi aktivitas Matahari yang ditandai dengan banyaknya Sunspot yang muncul di permukaannya. Dan siklus ini berlangsung sekitar 11 tahun berdasarkan hasil pengamatan.
Tahun ini walaupun merupakan awal siklus sebagaimana diprediksikan seharusnya aktifitas sunspot ini mulai meningkat. Namun sekali lagi manusia hanya bisa memprediksi, kenyataannya tahun ini justru hampir beberapa bulan Matahari kita bersih wajahnya dari noda hitam ini (karena rajin facial ke salon kali ya?). Walau ia hanya sebuah bintik kecil di permukaan Matahari tapi ternyata jauh lebih besar dari ukuran Bumi kita, wow.
Iseng-iseng udah agak lama tidak mengamati sunspot, beberapa hari ini saya berusaha mengamati bintik bernomor 1005 menggunakan metoda proyeksi. Kecuali ia berubah posisinya setiap hari seiring rotasi Matahari, nampaknya 1005 juga semakin hari semakin pudar walau sangat pelan. Ini tentunya disebabkan semakin melemahkan medan magnetik di tempat di mana bintik itu muncul yang lebur diantara kobaran gas Hidrogen di permukaan Matahari. Ternyata astronomi juga bisa dinikmati siang hari ya...
Sunspot 1005 yang direkam oleh Teleskop SOHO |
Fakta tentang Matahari
Matahari adalah pusat tata surya kita. Tata surya yang terdiri dari Matahari dan planet-planet (salah satu diantaranya adalah Bumi), serta semua benda lain yang beredar mengelilingi matahari. Matahari adalah suatu bola gas panas. Piringan matahari yang menyilaukan, tempat asal cahaya terlihat memancar disebut Fotosfer. Disekeliling Fotosfer adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut Kromosfer. Untain Hidrogen merah menyala terlempar sejauh ratusan ribu kilometer ke antariksa dari Kromosfer. Untaian ini disebut Prominensa. Sekeliling kromosfer terdapat lapisan gas lain yang disebut Korona. Permukaan matahari ditandai bercak-bercak hitam yang disebut Bintik Matahari atau Sunspot. Fenomena ini hanya dapat dilihat dengan teleskop khusus.
Matahari bergaris tengah 1.392.000 km, atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi. Massa atau berat totalnya 331.950 kali Bumi. Suhu permukaannya 60.000 K dan suhu dipusat mencapai 150.000.000 K.
. Credit: NASA
Kromosfer ialah lapisan gas merah kira-kira setebal 10.000 km, mirip atmosfer di Bumi. Prominensa terdiri dari awan Hidrogen yang terlempar melampaui kromosfer ke korona. Korona ialah awan gas sangat tipis, warnanya hijau mutiara, kekuning-kuningan, dan hanya terlihat pada waktu terjadi Gerhana Matahari Total.
Munculnya bintik matahari dalam jumlah besar akan berulang dalam daur sepanjang 11 tahun yang disebut Solar Cycle dan berpengaruh terhadap aktifitas matahari. Daerah gelap di tengah bintik matahari disebut Umbra. Umbra ini dikelilingi cincin lebih terang yang disebut Penumbra. Korona, Prominensa, dan Kromosfer juga hanya nampak saat Gerhana Matahari Total. Diwaktu lain semuanya itu tertutup oleh kecermelangan cahaya fotosfer. Namun kini ketiganya dapat diamati oleh alat Koronagraf, yakni telescop khusus yang menghilangkan sinar menyilaukan dari fotosfer. (http://alam.leoniko.or.id/)
Bintik matahari (Sunspot) adalah bintik hitam yang tampak di fotosfer matahari. Itu disebabkan oleh turunnya suhu dipermukaan matahari. Suhu di tengah bintik matahari kurang lebih 40.000 K. Kecermelangannya kira-kira seperlima fotosfer normal. Beberapa bintik matahari besar sekali, sekian kali garis tengah Bumi. Bentuknya bermacam-macam. Bila dilihat dengan teleskop khusus, tiap-tiap bintik matahari terdiri dari daerah gelap ditengah serta dikelilingi daerah yang lebih terang. Bintik matahari sebenarnya adalah badai massa gas elektrik yang berpusat-pusat. Dalam gerakannya melintasi permukaan matahari, bintik tersebut menciptakan gangguan magnetik yang besar di atmosfer Bumi yang dapat mempengaruhi peralatan elektronik dan magnetik di Bumi.
Kromosfer ialah lapisan gas merah kira-kira setebal 10.000 km, mirip atmosfer di Bumi. Prominensa terdiri dari awan Hidrogen yang terlempar melampaui kromosfer ke korona. Korona ialah awan gas sangat tipis, warnanya hijau mutiara, kekuning-kuningan, dan hanya terlihat pada waktu terjadi Gerhana Matahari Total.
Munculnya bintik matahari dalam jumlah besar akan berulang dalam daur sepanjang 11 tahun yang disebut Solar Cycle dan berpengaruh terhadap aktifitas matahari. Daerah gelap di tengah bintik matahari disebut Umbra. Umbra ini dikelilingi cincin lebih terang yang disebut Penumbra. Korona, Prominensa, dan Kromosfer juga hanya nampak saat Gerhana Matahari Total. Diwaktu lain semuanya itu tertutup oleh kecermelangan cahaya fotosfer. Namun kini ketiganya dapat diamati oleh alat Koronagraf, yakni telescop khusus yang menghilangkan sinar menyilaukan dari fotosfer. (http://alam.leoniko.or.id/)
MELIHAT PERMUKAAN MATAHARI BAIK LANGSUNG ATAU MELEWATI TELESKOP TANPA MENGGUNAKAN PERALATAN PENAPIS CAHAYA YANG AMAN DAPAT MENIMBULKAN KEBUTAAN YANG PERMANEN. HATI-HATI!!
Ingin mengamati permukaan Matahari sebaiknya punya ini:
atau ini juga cukup asal punya teleskop atau bino
atau lebih baik yang ini namanya SUNSPOTTER
terima kasih atas infonya, sangat berguna bagi saya.
BalasHapustapi ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan, karena ada beberapa hal yang belum saya pahami?
1. apa yang menyebabkan terjadinya bintik matahari? mengapa bisa tiba-tiba suhu pada bagian tersebut turun secara drastis?
2. apa akibat yang dapat ditimbulkan bintik matahari? mengapa bisa memengaruhi kehidupan di bumi?
3. mengapa siklus terjadinya bintik matahari bisa berulang 11 tahun?
4. apakah ada dampak bagi kesehatan manusia?
5. Tolong jelaskan urutan terjadinya bintik matahari? Apakah ada dampak bagi tata surya?
Menurut yang telah saya pelajari
Hapus1. Sunspot biasanya sering dikaitkan dengan medan magnet yang sangat kuat dibagian dalamnya dan bisa coba dicari tahu tentang Efek Zeeman.
2. Yang ditimbulkan oleh sunspot itu tergantung dia sunspot maxima atau sunspot minima. Kalau sunspot maxima yang terjadi, permukaan matahari akan sangat terganggu dan dapat menimbulkan semburan partikel radiasi (solar flare), solar flare ini akan mengganggu aktivitas di atmosfer bumi yang berdampak ke kehidupan di bumi. Untuk yang sunspot minima, sepertinya tidak sampai memunculkan solar flare.
3. Dijawaban nomor 1 dikatakan bahwa sunspot dikaitkan dengan medan magnet, kenapa bisa berulang selama 11 tahun karena pada waktu itulah kutub magnetik sunspot utama tetap sama, kemudian pada siklus berikutnya kutub akan terbalik lagi, begitu seterusnya.
4. Maksudnya dampak sunspot bagi kesehatan manusia?
5. Dilihat dari jawaban diatas, berarti adanya medan magnet yang sangat kuat dilintang 40° - ekuator matahari yang terjadi di fotosfer. Setelah ada medan magnet tersebut, muncullah temperatur yang mulai mendingan yang kemudian menjadi gelap, yang kita sebut sunspot.
Karena matahari merupakan pusat tata surya, pasti berdampak, dan tingkat berdampaknya ini tergantung jarak antara matahari dan planet di tata surya.
terima kasih sebelumnya...
BalasHapusmas, tau informasi kapan terjadinya sun spot maximum, sun sopt minimum, dan sun spot menengah?
BalasHapustrimakasih
Bisa dilihat di web2 yang sudah pasti dalam memprediksi sunspot, bisa juga Anda mempelajari Efek Zeeman. Terima kasih.
HapusKunjungan malem gan. Sambil nunggu sahur kita cari backlink yuk !
BalasHapus