Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Sabtu, 05 Desember 2009

Geminids Meteor Shower 2009

Radiant Geminids baru terbit menjelang tengah malam. .
.
Satu lagi peristiwa akhir tahun 2009 yang bakal kembali hadir di langit Planet kita ini yaitu Geminids Meteor Shower. Salah satu pertunjukan meteor tahunan yang cukup mengesankan ini diperkirakan nanti malam Senin (13/12) dan malam Selasa (14/12) akan mencapai puncaknya menghujani kembali Planet Bumi. Dari seluruh kawasan permukaan Bumi shower ini hampir semuanya dapat menyaksikan. Terlebih mereka yang berada di sekitar ekuator dan sedikit agak ke lintang Utara.
.
Meteor atau sering disebut dengan istilah "bintang jatuh" atau "bintang alihan" ini memang setiap saat rajin menghujani permukaan Bumi kita. Mereka hanyalah batuan-batuan kecil sebesar beras hingga sebesar kepalan tangan yang astronom menamakannya sebagai meteoroid itu secara kebetulan tertarik oleh gravitasi Bum. Meteoroid tersebut memasuki atmosfir bumi dengan kecepatan sangat tinggi, menghasilkan tekanan udara yang sangat besar (ram presure) di sisi depan meteoroid. Tekanan ini memanaskan udara yang akhirnya memanaskan meteoroid tersebut hingga terbakar. Jadi bukan akibat pengaruh gesekan dengan atmosfer seperti yang diketahui selama ini.
.
Geminids yang menurut para ahli diyakini merupakan debu bagian dari komet 3200/Phaethon yang telah mati itu sebenarnya mulai dapat disaksikan mulai 7 Desember hingga 17 Desember nanti. Namun diperkirakan malam Senin atau malam Selasa (13-14 Desember 2009) adalah puncak dari kenampakannya. Ini dikarenakan pada malam-malam itu posisi Bumi paling dekat dengan area debu reruntuhan komet tersebut.
.
Secara kebetulan jika dilihat dari permukaan Bumi titik ini berada di langit di Rasi Gemini yang pada bulan ini berada di arah Timur Laut menjelang tengah malam. Inilah yang disebut titik Radian meteor shower. Dan titik inilah terlihat seolah-olah menjadi pusat dari munculnya meteor yang dapat melesat dengan kecepatan mencapai 35 km/detik. Itulah kenapa para astronom menamakan meteor shower ini dengan sebutan Geminids. Geminids 2008 lalu karena hampir seluruh langit Indonesia ditebari oleh awan dan Bulan sedang pada fase Purnama sehingga pengamatan meteor cukup terganggu.
.
Namun bagaimana halnya dengan tahun 2009 ini? Bersyukur saat puncak Geminds nanti Bulan sedang berumur tua sehingga hanya sedikit cahayanya yang menggangu, apalagi ia hanya muncul menjelang Matahari terbit sehingga praktis observasi Geminids kali ini bakalan sukses. Sekali lagi, kendala utama adalah pada kondisi langit bulan Desember yang cenderung berawan bahkan bisa-bisa hujan semalaman.
. Suasana rileks saat observasi meteor (astrosurf.com)
..
Menurut keterangan dari International Meteor Organization (IMO) kenampakan Geminids kali ini bisa mencapai angka 100-120 meteor per jam saat maksimumnya pada kondisi langit yang sempurna. Angka inilah yang mereka sebagai ZHR (Zenithal Hourly Rate). Meteor ini termasuk kategori meteor berkecepatan sedang dengan goresan cahaya yang tidak terlalu panjang namun pada saat muncul meteor yang cukup terang ia bisa menampakkan warna kuning, hijau dan kebiruan yang sangat spektakuler.
.
Jika anda bersempatan ingin menjadi saksi Geminids kali ini dan kebetulan cuaca cerah segera cari kawan anda dan segeralah menuju ke tempat yang lapang dan terbebas dari polusi cahaya. Pantai adalah tempat yang paling baik atau daerah pedesaan yang belum banyak tercemar cahaya. Jangan lupa siapkan perbekalan, baju hangat, camilan dan minuman hangat, alas tidur, senter, pemutar musik jangan lupa. Malam itu Radian meteor berada di langit pada arah Rasi Gemini yang berada arah Timur-Laut. Anda dapat menuju lokasi menjelang pukul 21 malam atau sesudahnya. Kemudian, berbaringlah secara rileks, arahkan pandangan mata ke posisi sekitar radiant Geminids dan nikmatilah pertunjukan kembang api alam ini. Tapi awas, jangan sampai tertidur. Pertunjukan Geminids akan berlangsung hingga pagi sebelum fajar menyingsing saat Langit Timur merembang terang.
.
Satu lagi yang harus diketahui bahwa untuk melakukan observasi meteor ini tidak dibutuhkan peralatan optik apapun hanya cukup mata telanjang sehingga siapapun orang yang dapat melihat akan dapat melakukannya. Berharap saja malam itu cerah.
Artikel Terkait : Observasi Geminids 2007

4 komentar:

  1. foto2 kejadian ini ada tiadak, karena malam Senin dan malam Selasa jelang jam 03.00 WIB sampai subuh, di Jogja selatan kok tidak terlihat karena tertutup awan. Trims

    BalasHapus
  2. blog u bagus. ayo join - gratis mumpung membernya masih sedikit. http://adepromo.com/?id=via

    BalasHapus
  3. Wah, sayang sekali kemarin saya nggak bisa menyaksikan peristiwa itu, soalnya hujan. Bisa nggak, ya, kalau ada persitiwa itu lagi, saya dikasih tahu?

    BalasHapus
  4. Ada fotonya nggak, ya?

    BalasHapus