Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Minggu, 09 Desember 2007

Roket LAPAN Meluncur di Bantul

Wah, ternyata kecil-kecil juga berat ya..
.
Di blog ini pernah ada postingan saya yang berjudul Roket Meluncur di Bantul yang ternyata hanya sebuah roket mainan bergaya dorong tekanan air atau sering disebut dengan istilah Water Rocket.... tapi yang kali ini dongengan itu menjadi kenyataan sebab pada hari ini (9/12/07) yang meluncur di Bantul bener-bener roket beneran... Dalam kesempatan ini JAC juga tidak ketinggalan meluncurkan kendaraannya menuju lokasi tersebut :) ikut dalam rombongan Pak Mutoha, Pak Sofwan, Agus dan Dede serta empat rekan dari MyQers Jogja.
.
Berikut cerita Mas Yan Arif setelah menyaksikan acara peluncuran roket tersebut :
.
Wuuzzz… sebuah roket berlabel PRMI rancangan LAPAN menembus langit di atas Pantai Pandansimo Srandakan Bantul, hari Minggu, 9 Desember 2007 pukul 08.28 WIB sesuai dengan metadata foto rekaman saya. Roket itu mengawali rangkaian peluncuran sebanyak 16 roket hasil riset LAPAN.
..
Acara peluncuran roket ini merupakan rangkaian HUT LAPAN ke-44 yang jatuh pada tanggal 27 November. Sengaja diselenggarakan di Pantai Pandansimo Bantul sebagai napak tilas kegiatan PRMI yang merupakan cikal bakal LAPAN. Pada tahun 1963 sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam PRMI, banyak diataranya berasal dari UGM termasuk 2 orang berasal dari Bantul, melakukan uji coba peluncuran roket di pantai tersebut.
..
Menurut Kepala Pusat Peluncuran Roket LAPAN Mudji Sutrisno tujuan utama kegiatan peluncuran ini untuk mengenalkan roket kepada pelajar sejak usia dini. Diharapkan dapat membangkitkan semangat kepada pelajar untuk mencintai dunia roket sehingga dapat memunculkan pakar-pakar roket di masa datang.
.
Roket yang diluncurkan, total sebanyak 16 buah. Terdiri dari 3 tipe yakni 2 roket PRMI, 2 roket RX-100, dan 12 RUM (Roket Uji Muat). Roket PRMI berkuran diameter 114 mm, panjang 1400 mm, berbobot 24,7 kg dengan muatan GPS untuk mengetahui jarak jangkauannya, diprediksi mampu menempuh jarak 4 km dan ketinggian 2,4 km di atas permukaan laut.
.
Roket RX-100 dengan diameter 114 mm, panjang 1940 cm, berat total 28,8 kg, dengan jangkauan 11 km dan ketinggian 3,5 km, dimuati GPS dan sensor tekanan. Sedangkan RUM merupakan tipe roket paling kecil, berdiameter 76 mm, panjang 1145 mm, berat 3,75 kg, hanya mampu mencapai ketinggian 1 km. Masing-masing RUM dimuati dengan parasut serta masing-masing membawa muatan yang berbeda, seperti kamera, spanduk dan muatan teknis. Ketika RUM mencapai puncak ketinggian otamatis muatan keluar bersama parasutnya.
..
Peluncuran 16 roket tersebut tak semuanya lancar, pada peluncuran sebuah roket tipe RX-100 harus ditunda, setelah diset ulang akhirnya bisa mengangkasa. Sementara sebuah roket tipe RUM gagal diluncurkan karena kendala di bagian pengapian.

.

Foto-foto koleksi Yan Arif

3 komentar:

  1. keren kaya' yang di film october sky

    moga dengan ini kita punya cikal bakal NASA-nya indonesia

    BalasHapus
  2. kenapa seluruh negara di dunia kecuali si itu dan anu dilarang buat roket dgn jangkauan lebih dari 500 KM? apa hak mereka utk membatasi? itu sama saja mengebiri ilmu pengetahuan. Kapan kita bisa mengeksplorasi dan mengeksploitasi GSO kita? go go go ayo kamu bisa........

    BalasHapus
  3. kira'in roket apa ? yg sekecil itu di luar negri cm buat mainan anak-2.
    liat aja di http://www.estesrockets.com/categories.php?cat=starter

    BalasHapus