Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Kamis, 25 Oktober 2007

Melongok Komet Holmes Yuk!

.. Komet Holmes melalui teleskop (spaceweather.com)
..
Sudah beberapa malam ini sebuah komet yang bernama komet Holmes (17P/Holmes) yang menjadi incaran para astronom di berbagai belahan bumi ini mendadak cemerlang dari kondisi sangat redup yang hanya bisa dilihat menggunakan teleskop besar kini menjadi mudah terlihat oleh mata tanpa alat hanya dalam beberapa jam saja. Komet yang tadinya berada pada skala magnitude 17 ini mendadak terang hingga skala magnitude 2,5. Sejauh ini penyebab perubahan magnitude yang secara tiba-tiba ini masih dalam penyelidikan, diduga komet ini mengalami pecah pada inti atau nukleusnya sehingga menghamburkan kristal es dan memantulkan cahaya matahari . Tidak ada yang bisa memastikan juga sampai berapa lama komet ini akan dapat memancarkan cahaya sehingga tapak mata telanjang tersebut.
.
Courtesy : spaceweather.com
..
Spaceweather melaporkan seorang pengamat komet dari Iran, Tafresi bahkan hampir tidak percaya karena dia dapat mudah menyaksikan komet Holmes dari kota metropolitan Tehran dalam kondisi langit yang terang karena polusi cahaya. Bahkan komet ini terangnya hampir menyamai Mirfak sebuah bintang terang di dekatnya. Untuk itupun dia berhasil membuat foto komet ini seperti gambar di atas walau hanya menggunakan kamera digitalnya tanpa teleskop.
..
Berbeda dengan kebanyakan komet terang, komet Holmes tidak terlihat sedikitpun bagian ekornya. Hal ini bisa terjadi dikarena ekor komet selalu menjauhi matahari dan secara kebetulan komet Holmes berada hampir beroposisi dengan matahari sehingga ekornya menjauhi bumi dan tidak mungkin bisa kita lihat. Sehingga jika kita amati maka komet ini hanya akan nampak berupa titik seperti bintang atau planet saja. Namun demikian siapa tahu akan ada kejutan saat kita mengamati komet ini. .
..
..
.
Mengamati Komet Holmes
..
Komet Holmes pertama kali ditemukan oleh Edwin Holmes dari London pada tahun 1892 ini memiliki periode sekitar 7 tahun dan terakhir diamati pada tahun 2000. Saat ini komet Holmes berada pada jarak sekitar 245 juta km dari bumi dan 365 juta km dari Matahari.
..
.
Selama beberapa hari dalam pekan ini Holmes dapat diamati dari wilayah Indonesia mulai sekitar pukul 23 malam di langit pada arah Timur Laut tepatnya di Rasi Perseus sebelah Timur bintang Mirfak yaitu bintang paling terang di rasi ini. Selama mengikuti pergerakan semu langit maka posisi komet inipun ikut bergerak semakin ke Barat dan menjelang pagi hari komet Holmes tenggelam di Langit Barat.
.
Untuk mempermudah pencarian posisi komet Holmes ini kita dapat menggunakan panduan rasi bintang yang mudah ditemukan yaitu Rasi Orion. Rasi ini akan terlihat di Langit Timur pada pukul 23 malam. Setelah rasi ini ditemukan buatlah garis lurus menghubungkan Mintaka (di sabuk Orion) dan bintang Bellatrix (di pundak Orion) sekitar 60° ke arah komet berada. Untuk mengetahui berapa panjang sudut tersebut maka 3 jengkal tangan yang direntangkan lurus di depan mata kira-kira 60°.
.
Mengamati komet Holmes dapat dilakukan mulai malam ini (23/10) sampai beberapa hari ke depan. Dengan bantuan binokuler atau teleskop tentunya akan lebih memperjelas gambar komet tersebut. Apalagi kalau berkesempatan membuat foto menggunakan kamera digital ataupun manual seperti yang juga dilakukan oleh amatir-amatir yang lain disini. Sayapun telah berkesempatan menjejak posisi komet ini menggunakan binokuler karena dengan mata telanjang rasanya kurang bergitu jelas walaupun terpaksa harus mengasingkan diri dari keramaian kota dan sebentar-bentar diganggu oleh beraraknya awan yang menyebalkan di atas langit Yogyakarta. Dan gambar berikut adalah panduan yang dapat digunakan untuk mencari posisi komet tersebut.

Klik untuk pembesaran gambar

.

Komet Loneos (C2007-F1)

Selama bulan Oktober ini sebenarnya tidak hanya komet Holmes yang jadi incararan para pemburu komet baik amatir maupun profesional. Komet Loneos atau C2007 F1 adalah juga salah satu komet yang yang setiap senja saat matahari terbenam ia berada di Langit Barat sampai akhir Oktober 2007 ini sebelum magnitudenya semakin redup. Namun karena posisinya yang kurang menguntungkan karena terlalu dekat matahari serta magnitudenya yang hanya sekitar 5 membuat komet ini sulit diamati. Gambar berikut menjelaskan posisi komet Loneos selama beberapa hari ke depan, dan untuk mengamatinya minimal diperlukan binokuler atau sekalian teleskop.

.

Posisi Loneos kurang menguntungkan untuk disaksikan

..
.Nah, tunggu apa lagi segera keluar dan berlombalah menemukan jejak Holmes yang tersembunyi diantara banyak bintang di rasi Perseus. Siapa bisa menduga ada apa lagi dengan komet yang satu ini apakah ia akan semakin pudar ataukah ia justru akan semakin bersinar terang? menjadi komet paling terang di abad ini? tak ada yang tahu.. berharaplah langit cerah.. Happy hunting.

.

.Pranala Luar :
.

2 komentar:

  1. Nama saya Tony Bertonyus Siregar. Saya salah seorang yang menyukai ilmu pengetahuan tentang antariksa dan bukan sebagai pengamat. Komet juga pernah menjadi topik yang sangat menarik bagi saya. Bahkan saya sering mendiskusikannya dengan adik saya (yang juga menyukainya). Kami biasa melakukannya pada malam hari sambil memandang ke langit. Sewaktu kami sedang diskusi, kami melihat sebuah benda langit yang bergerak, dengan magnitudo 1 – 2 (magnitudo = skala kecerlangan obyek langit yang terlihat oleh pengamat). Untuk kecepatannya saya sendiri tidak dapat menjelaskannya. Untuk lebih jelasnya coba saja Anda atau Anda mengajak sahabat Anda memandang langit pada malam hari yang cerah sambil menikmati indahnya langit malam dengan secangkir kopi atau teh hangat dan snack. Sungguh nikmat rasanya. Anda juga dapat melihat planet dan suatu cahaya ledakan. Ini akan menjadi topik selanjutnya. Untuk sekarang Ini kita fokuskan pada Komet Yang menjadi pertanyaan saya, benda apakah yang bergerak itu? Lalu saya dan adik saya berpikir bahwa yang bergerak itu adalah komet. Tetapi kami bingung, kalau memang komet, kenapa tidak berekor? Yang kami tahu bahwa komet itu berekor bila bergerak mendekati matahari. Bahkan ekornya bisa mencapai ratusan juta kilometer. Lalu kami terus melihat benda langit tersebut, sepintas adik saya menyebutkan bintang. Saya kurang percaya bahwa itu bintang. Karena bila itu bintang, maka kecepatannya sungguh luar biasa, mengingat jaraknya yang cukup jauh dari bumi. Jarak bintang terdekat dari bumi yaitu sekitar 4 tahun cahaya. Kecepatan cahaya sekitar 300.000 km/detik. ( 1 tahun cahaya = ± 9,6 triliun km). Bisa anda bayangkan jaraknya. Memang saya pernah membaca bahwa bintang juga bergerak. Tetapi pergerakannya menjauhi galaksi kita Bimasakti. Bintang ini disebut bintang hipercepat (hypervelocity star). Bintang yang bergerak dengan kecepatan ekstrim (lebih dari 1000 km/detik = 3.600.000 km/jam). Sungguh luar biasa. Bintang-bintang ini dihasilkan oleh sebuah perjumpaan (encounter) dinamik antara bintang ganda dekat dengan lubang hitam (black hole) di Pusat Galaksi kita. Keberadaan bintang jenis ini pertama kali diformulasikan oleh Jack Hills[1] (1988) sebagai sebuah simulasi teoritik.
    Memang, semuanya ini terdengar aneh dan tidak masuk akal. Saya pribadi tidak mengharap apa yang saya tulis ini dipercayai begitu saja. Saya juga tidak ingin mengubah pandangan Anda tentang masalah Komet atau Bintang atau yang lainnya. Silahkan mencari dan menemukan apa yang benar menurut Anda. Jika Anda punya pandangan atau pendapat ataupun jawaban dari pertanyaan saya, baik yang sama maupun berbeda, Anda dapat mendiskusikannya dengan saya. Terimakasih.
    email : grandaurora@rocketmail.com

    BalasHapus