Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Minggu, 17 Juni 2007

JAC Hilal Sighting


Sabtu (16/6/07) Tim Pemburu Hilal dari JAC berhasil menyaksikan "hilal" di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Berikut laporannya.

Ba'da Ashar sudah berkumpul 15 personel JAC di Markas Jl Gejayan. Sore ini sesuai rencana akan dilakukan kegiatan Rukyatul Hilal untuk penentuan awal Jumadil Akhir 1428 H (walaupun sebenarnya merupakan hari ke-2). Seperti biasanya Pantai Parangkusumo menjadi pilihan lokasi (pos) rukyat kali ini karena cukup representatif. Dipilihnya hari kedua pasca ijtimak/konjungsi karena beberapa pertimbangan diantaranya separoh lebih anggota yang ikut adalah newbie yang baru pertama kali mengikuti kegiatan rukyat. Harapannya hilal akan terlihat dengan jelas karena sesuai hisab/perhitungan secara astronomis iluminasi bulan sudah mencapai 2% dengan tinggi hilal saat sunset sudah mencapai 14° sehingga mudah dilihat.
.
Kecuali rukyat Tim juga mendapat amanah dari BHR Provinsi DIY untuk melakukan survey dan pemetaan serta pengukuran posisi geografis terhadap rencana lokasi pendirian Pos Observasi Hilal di Bukit Maulana Mahribi yaitu arah kiri sebelum memasuki lapangan Pantai Parangkusumo. Untuk itulah maka pada kesempatan kali ini Bapak Drs. Sofwan Jannah, MAg anggota senior di Badan Hisab Rukyat DIY sengaja ikut dalam rombongan ini.
Secara teknis lokasi cukup memenuhi syarat dimana pandangan ke arah Barat cukup luas dan tanpa halangan khususnya pada posisi matahari terbenam. Kecuali itu akses menuju lokasi ini relatif mudah, sisi lain juga faktor keamanan karena jauh dari pantai dan bukit ini cukup tinggi sesuai pengukuran menggunakan GPS yaitu 36 m DPL.

Pandangan dari arah Bukit Maulana Mahribi calon lokasi Pos Observasi Hilal

Usai kegiatan survey Tim menuju ke arah pantai untuk melakukan persiapan peralatan observasi hilal. Beruntung langit sangat cerah sore itu bahkan tak terlihat sedikitpun awan kecuali awan tipis dekat horison. Kali ini Tim hanya membawa "kamera hilal" yang merupakan kreasi JAC berupa sebuah kamera yang didisain khusus untuk pengamatan hilal. Alat ini terhubung ke laptop via USB dan siap digunakan untuk menampilkan dan merekam secara visual terlihatnya hilal. Dua buah laptop sengaja disiapkan salah satunya digunakan untuk mengakses program Starrynight sebagai panduan menjejak lokasi hilal sedang satunya lagi digunakan untuk "video imaging". Enam buah binokuler juga disiapkan sebagai alat bantu observasi..

.

.
Data astronomis menunjukkan bahwa untuk lokasi Parangkusumo, sunset 17:29 WIB di azimuth 293° 27' sementara bulan berada di posisi azimuth 301° 3' dan ketinggian 14° 12' arah kanan atas matahari. Secara kebetulan Planet Venus cukup bagus digunakan sebagai pemandu orientasi posisi hilal kali ini. Saat yang ditunggupun tiba matahari mulai terbenam dan semua pengamat mempersiapkan diri. Spontan semua mata melotot ke arah langit Barat menyusuri sudut demi sudut mencari posisi hilal. Hampir 5 menit pasca matahari terbenam hilalpun belum tampak maka sayapun menggunakan binokuler (10x70) ikut menyusuri langit ketika sebuah cahaya remang bulan sabit berhasil diidentifikasi sebagai hilal tepat pada pukul 17:35 WIB. "Nah ketemu..! arah jam 2 dari awan kecil" spontan saya teriak supaya anggota tim yang lain juga bisa menyaksikan. Anggota lain yang tadinya tersebarpun turut menggerombol berusaha mencari lokasi hilal tersebut. Semakin lama ternyata cahaya hilal semakin terang sehingga lebih mudah terlihat, dan bagi kebanyakan anggota ini merupakan pengalaman pertama mereka dapat menyaksikan hilal.

.. .

Hilal yang berhasil terlihat oleh Tim Pemburu Hilal JAC

Sesuai rencana setelah shalat maghrib acara dilanjutkan dengan stargazing. Langit Parangkusumo yang begitu cerah malam ini sangat mendukung. Sesudah peserta berkumpul saya berkesempatan memandu acara "stargazing" ini. Dimulai dengan pengenalan dan orientasi arah mata angin peserta mendapat materi pertama tentang planet. Empat buah planet yang nampak sore itu menjadi obyek pengamatan dimulai dari Venus yang paling terang di langit Barat, lalu di bawahnya ada Merkurius yang terlihat sangat samar dan Saturnus yang terletak tepat di atas Venus. Tidak ketinggalan juga Jupiter yang malam itu cukup terlihat dominan di sebelah Rasi Scorpius yang baru terbit di Langit Timur. Peserta akhirnya cukup faham membedakan antara cahaya planet dan cahaya bintang.

Setelah pengenalan planet dilajutkan dengan mengenal sabuk galaksi Bimasakti yang terlihat memanjang dari Timur sampai Barat. Sepintas sabuk ini hanya mirip awan tipis. Tapi kalau dilihat menggunakan binkuler atau teleskop maka sebenarnya itu adalah kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak. Ketiga adalah pengenalan rasi dan zodiak. Rasi Crux dan beberapa bintangnya, Rasi Scorpius dengan bintang Antaresnya serta Rasi Centarus dengan bintang gandanya Apha Centauri menjadi obyek pengenalan rasi dan bintang malam itu.

Sebuah "rejeki" juga bagi para peserta karena malam itu mereka juga disuguhi atraksi menarik terlihatnya beberapa meteor yang melintas saat acara stargazing, bahkan dua diantaranya cukup besar. Setelah dilanjukan dengan dialog dan tanya jawab acarapun dilanjukan dengan berkemas untuk segera kembali.

.




4 komentar:

  1. Helo from Portugal
    Have anice day and night!

    BalasHapus
  2. makasih gan,, sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  3. makasih gan,, sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  4. makasih gan,, sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus