Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Sabtu, 26 Agustus 2006

Berakhirnya Nasib Pluto

Berakhir sudah jabatan Pluto setelah 76 tahun menduduki status sebagai Planet. Lewat voting yang dilakukan pada Konferensi International Astronomical Union (IAU) 24 Agustus 2006 yl. di Prague (Praha) Rep. Ceko, Pluto dinyatakan bukan lagi planet ke-9, sebab ia telah dikelompokkan masuk ke dalam "Dwarf Planet" (planet kerdil) bersama asteroid Ceres dan Xena (2003UB313) serta beberapa obyek lain yang mirip Pluto.
Keputusan ini sekaligus mengakhiri perdebatan mengenai status Pluto yang sempat mengambang selama beberapa tahun sejak ditemukannya Xena (2003UB313) yang disebut-sebut sebagai calon Planet ke-10.
Dengan definisi yang baru, sebuah obyek langit yang disebut Planet harus memenuhi tiga kriteria:
(1) Memiliki massa yang cukup besar sehingga sehingga menghasilkan gravitasi mampu membuatnya berbentuk bola.
(2) Mengorbit matahari
(3) Di orbitnya harus "bersih" dari benda langit sejenis.

Pluto dan Charon

Ada apa dengan Pluto?
Kriteria syarat planet ketiga inilah yang nampaknya membuat Pluto harus rela dieliminasi dari jajaran Planet. Kecuali ukuran Pluto yang dianggap terlalu kecil untuk sebuah Planet, juga berdasarkan hasil observasi dan perhitungan yang sangat akurat diketahui bahwa ternyata orbit Pluto bersinggungan dengan orbit Neptunus. Ini yang membuat Pluto dianggap orbitnya tidak "bersih" dari benda langit sejenis. Sedangkan nasib yang menimpa Ceres dan "Xena" tidak bisa masuk ke dalam jajaran planet karena ia tidak dominan di areanya, banyak obyek-obyek lain sejenis di sekitarnya sebab belakangan melalui kompromi telah ditambahkan bahwa Planet haruslah sebuah obyek yang dominan di areanya termasuk juga dominan di orbitnya.
Bagi kebanyakan orang tentunya tidak mudah melupakan Pluto begitu saja. Selama hampir satu abad sejak Pluto dideklarasikan menjadi Planet tentunya sudah mengendap dalam pikiran setiap orang bahwa Pluto adalah planet ke-9. Tapi mulai hari ini kita harus mengakui bahwa ia bukan lagi sebuah planet, cuma sebuah "dwarf planet".

Tatanan Baru Sistem Tata Surya
Dengan keputusan baru mengenai definisi planet tersebut maka bagan Sistem Tata Surya kini terdiri dari :
♣ Planet :
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus
♣ Dwarf Planet ( Planet Kerdil ) :
Ceres, Pluto, ' Xena ' dan obyek sejenis lainnya.
♣ Small Solar System Bodies ( Anggota Tata Surya Kecil ) :
Meliputi semua benda langit lainnya yang mengorbit matahari seperti: bulan/satelit, komet, asteroid, Kuiper Belt Object (KBO) atau Trans Neptunian Object dsb.

Bagan baru Sistem Tata Surya


Dunia Pendidikan Terkena Dampak
Dampak bombastis dari keputusan ini justru dialami oleh komunitas pendidikan. Tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh penjuru dunia harus menerima konsekuensi dari keputusan ini. Buku-buku pelajaran harus disusun ulang, eksiklopedia sains harus dibongkar, software pendidikan astronomi harus direlease kembali, planetarium harus menginstall ulang programnya, poster tata surya harus dicetak ulang, kurikulum harus dirubah, vcd dan sarana pembelajaran astronomi seperti model tata surya harus diganti dst. dst. sebuah kerja yang tidak gampang tentunya. Setidaknya inilah konsekuensi logis yang mau-tidak mau harus kita lakukan.

NASA Kecewa
Yang jelas keputusan lengsernya Pluto dari jajaran Planet merupakan pukulan telak bagi lembaga ini. Sebab setelah 7 bulan peluncuran wahana antariksa "New Horizon" yang ditugaskan mengunjungi Pluto dan direncanakan akan sampai pada 2015 nanti serta besarnya biaya proyek yang mencapai 700 juta dolar atau sekitar 7 trilyun rupiah belum membawa hasil justru di bumi para astronom mencopot kedudukan Pluto sebagai planet. Namun hal ini tidak membuat pimpinan proyek Alan Stern putus asa. Barangkali ia termasuk salah satu astronom yang yang masih yakin bahwa Pluto adalah sebuah Planet yang masih menyimpan banyak misteri. Menurutnya bahwa keputusan menurunkan status Pluto adalah tiudak fair sebab dari 2500 astronom dari 75 negara yang hadir dalam Konferensi IAU tersebut cuma 300 astronom yang melakukan voting untuk menentukan status Pluto.

Sains Terus Melaju
Seiring perkembangan peradaban manusia... membuat Planet Sains telah mengorbit dan tidak bisa dihentikan... segala perubahan terhadap tatanan sains harus kita terima.... perubahan yang akan semakin membawa kita menguak misteri-misteri alam semesta... Sungguh kecil ilmu manusia... hanya Tuhan Yang Maha Besar....
Salam,
Referensi:
Republika, Sabtu 26 Agustus 2006

2 komentar:

  1. Yang berubah dari Pluto sebenarnya cuma klasifikasi, dan klasifikasi adalah buatan manusia semata. Sebagai sebuah objek, Pluto sama sekali tidak terusik, tetap sebagaimana adanya.

    Apapun klasifikasi yang dipakai, yang penting bagi kita, peminat astronomi, adalah memahami hakikat benda2 langit, dan bukan sekedar menghafalkannya. Setuju?

    BalasHapus
  2. SUMPAH BGUZ BNER!!!

    BalasHapus