Pada tanggal 22 April 2006 Jogja Astro Club (JAC) bersama klub astronomi binaannya yaitu "Corona" dari SMA 3 Yogyakarta dan "Colombo After Shool Astronomy Club (CASAC)" dari SMA Kolombo Yogyakarta mengadakan ekspedisi dalam rangka Perburuan Lyrids meteor shower bertempat di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Kegiatan ini dimaksudkan agar para peserta terbiasa meakukan kegatan ilmiah observasi sebagai bagian penting dalam astronomi dan dapat melihat langsung fenomena astronomi sebagai bukti kebesaran Allah SWT. pencipta alam semesta serta dapat menyelami kehidupan para astronom yang bekerja pada tengah malam sementara orang lain tertidur. Berikut ini sedikit ceritanya:
Akhirnya tanggal 22 April tiba. Malam itu seluruh peserta ekspedisi sudah berkumpul semua di halaman SMA Kolombo. Setelah sempat chek semua perlengkapan dan foto2 sebentar rombonganpun berangkat dengan menggunakan sebuah bus dan sebuah mobil. Di depan tim SMA 3 telah berangkat duluan sementara menyusul di belakang tim dari UAD. Rombongan ekspedisi kali ini cukup meriah karena melibatkan klub astronomi dari SMA Kolombo (CASAC) dan SMA 3 Yogyakarta (Corona). Kedua klub astronomi tersebut merupakan binaan JAC. Hadir pula dalam rombongan tim dari Pusat Studi Astronomi (PSA) UAD termasuk Dosen yang akan memberikan lecture sesi pertama yaitu Bapak. Drs. HM. Muchlas, MT.
Waktu menunjuk pukul 21.05 ketika kendaraan rombongan ekspedisi memasuki lokasi Pantai Parangkusumo yang malam itu menjadi arena perburuan meteor. Suasana pantai yang sepi mendadak berubah menjadi riuh ketika rombongan datang. Panitiapun segera menyiapkan segala sesuatunya; tempat, penerangan, perlengkapan ceramah, tikar, pendirian tenda, merakit teleskop, pesan makanan/minuman, dsb.
Sekitar pukul 22 malam persiapan selesai dan acarapun dimulai; setelah acara dibuka oleh koord. JAC kesempatan lecture pertama menampilkan Drs. HM. Muchlas, MT dari Pusat Studi Astronomi UAD materi yang disampaikan adalah "astrofotografi". Setelah sekitar 1 jam lecture kedua dengan tema "Even Astronomi Indonesia 2006" disampaikan oleh koord. JAC Bapak Mutoha. Sekitar 1 jam setelah lecture kedua yaitu tepat pukul 00 tengah malam acara di"break" untuk memberikan kesempatan para peserta ekspedisi melaksanakan hajat "midnight breakfast" dengan menu indomie telor dan teh panas. Hangat rasanya di tengah2 suasana dinginnya Pantai Parangkusumo tiba2 mendapat kehangatan semangkok mie dan segelas teh panas. Yang jelas rasa kantuk jadi hilang.
Setelah sekitar setengah jam istirahat, acara dilanjutkan kembali. Kali ini menggunakan simulator "meteor shower" di layar para peserta dilatih bagaimana teknik observasi meteor termasuk cara menghitung cacah meteor menggunakan teknik "patah lidi". Bagian lain dari sesi ini adalah bagaimana cara menjejak posisi radiant meteor shower menggunakan Program Simulator Langit Starrynight Pro. Dan bersyukur pada kedua sesi terakhir tersebut para peserta cukup terhibur.
Tibalah saatnya acara observasi yang dimulai pada pukul 01:30 dini hari. Walaupun dengan mata terkantuk para peserta nampak semangat dan penasaran untuk melihat langsung hujan meteor Lyrids pada malam itu. Para peserta menyebar mencari lokasi sendiri-sendiri di tepi pantai. Kondisi yang menguntungkan langit malam itu cukup cerah. Dengan berbekal lidi observasipun berlangsung. Saat ada yang melihat meteor dan berteriak maka kontan lidi yang mereka bawa langsung dipatahkan satu untuk menghitung agar tiada lupa. Sementara di sisi nampak sebagian peserta mengarahkan teleskopnya ke arah bulan tua yang baru terbit dan di sisi yang lain mencoba mengarahkan teleskopnya untuk melihat Planet Jupiter.
Setelah sekitar setengah jam istirahat, acara dilanjutkan kembali. Kali ini menggunakan simulator "meteor shower" di layar para peserta dilatih bagaimana teknik observasi meteor termasuk cara menghitung cacah meteor menggunakan teknik "patah lidi". Bagian lain dari sesi ini adalah bagaimana cara menjejak posisi radiant meteor shower menggunakan Program Simulator Langit Starrynight Pro. Dan bersyukur pada kedua sesi terakhir tersebut para peserta cukup terhibur.
Tibalah saatnya acara observasi yang dimulai pada pukul 01:30 dini hari. Walaupun dengan mata terkantuk para peserta nampak semangat dan penasaran untuk melihat langsung hujan meteor Lyrids pada malam itu. Para peserta menyebar mencari lokasi sendiri-sendiri di tepi pantai. Kondisi yang menguntungkan langit malam itu cukup cerah. Dengan berbekal lidi observasipun berlangsung. Saat ada yang melihat meteor dan berteriak maka kontan lidi yang mereka bawa langsung dipatahkan satu untuk menghitung agar tiada lupa. Sementara di sisi nampak sebagian peserta mengarahkan teleskopnya ke arah bulan tua yang baru terbit dan di sisi yang lain mencoba mengarahkan teleskopnya untuk melihat Planet Jupiter.
memang tidak banyak meteor yang terlihat pada malam itu. Laporan yang diterima menunjukkan angka yang cukup untuk sebuah ekspedisi pemula. Berdasarkan laporan observasi dari 60 pengamat, hanya sekitar 12 saja yang aktif melakukan pengamatan dengan cacah meteor terbanyak selama 1 jam (jam 02:00-03.00 WIB) sejumlah 11 meteor dengan 7 berasal dari radiant Lyrids dan sisanya sporadic. Cuaca memang kurang menguntungkan karena langit sebelah Timur agak tertutup awan.
Dan jam sudah menunjukkan angka 2 lebih, saatnya persiapan kembali ke kandang. Para peserta mulia berkumpul kembali dan peralatan mulai dikemas. tak lupa sempat berfotoria sebagai 'mungkin' kenangan yang tidak terlupakan. Selamat tinggal Parangkusumo.... nantikan kami kembali pada even-even yang akan datang...
Terimaksih kepada semua pihak yang telah mensupport kegiatan ini. Special thanks buat UAD dan UII, SMA Kolombo, SMA 3 Yogyakarta, Koran KR serta masyarakat Parangkusumo. Salam.
Terimaksih kepada semua pihak yang telah mensupport kegiatan ini. Special thanks buat UAD dan UII, SMA Kolombo, SMA 3 Yogyakarta, Koran KR serta masyarakat Parangkusumo. Salam.
News: Kedauatan Rakyat 1 Kedaulatan Rakyat 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar