Pertunjukan cahaya akhir tahun akan segera dimulai. Hiruk-pikuk ledakan kembang api sudah menyapa di depan kita. namun ada sebuah pertunjukan cahaya alam yang juga akan kembali hadir menghiasi langit malam kita yaitu Geminids Meteor Shower.
Salah satu pertunjukan meteor tahunan yang cukup mengesankan ini diperkirakan akan mencapai puncaknya menghujani kembali Bumi kita ini Kamis malam hingga pagi (13/14 Desember 2018) atau malam berikutnya (14/15 Desember 2018). Dari seluruh kawasan permukaan Bumi termasuk kawasan Indonesia shower ini hampir dapat disaksikan terlebih oleh mereka yang berada di sekitar ekuator dan sedikit agak ke lintang Utara.
Salah satu pertunjukan meteor tahunan yang cukup mengesankan ini diperkirakan akan mencapai puncaknya menghujani kembali Bumi kita ini Kamis malam hingga pagi (13/14 Desember 2018) atau malam berikutnya (14/15 Desember 2018). Dari seluruh kawasan permukaan Bumi termasuk kawasan Indonesia shower ini hampir dapat disaksikan terlebih oleh mereka yang berada di sekitar ekuator dan sedikit agak ke lintang Utara.
Meteor atau sering disebut dengan istilah "bintang jatuh" atau "bintang alihan" ini memang setiap saat rajin menghujani permukaan Bumi kita. Bahkan dalam seharinya sampai ratusan ton batuan ini yang jatuh ke Bumi. Mereka adalah bebatuan kecil sebesar debu hingga sebesar kepalan tangan yang astronom menamakannya sebagai meteoroid. Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa Bumi kita pernah kejatuhan batuan dengan puluhan hingga ratusan meter yang dinamakan asteroid. Saat memasuki atmosfir Bumi karena pengaruh gravitasi meteor melesat dengan kecepatan sangat tinggi, menghasilkan tekanan udara yang sangat besar di sisi depannya. Tekanan inilah yang memanaskan batuan tersebut hingga terbakar bukan dan hanya akibat pengaruh gesekan dengan atmosfer saja seperti yang kita ketahui selama ini.
Geminids menurut para ahli diyakini merupakan debu dari komet 3200/Phaethon yang telah mati dan kini menjadi asteoid. Rontokan debu dari benda langit selama mengorbit inilah yang akhirnya menjadi sumber meteor shower Geminids ini. Menurut data dari International Meteor Organization (IMO) Geminids tahun ini mulai aktif pada 7 hingga 17 Desember dan akan mencapai puncaknya pada 14 Desember malam saat posisi Bumi sedang paling dekat dengan lintasan reruntuhan asteroid tersebut. Radiant adalah titik pancar arah lesatan meteor. Titik ini berada di Rasi Gemini yang pada bulan ini berada di arah Timur Laut menjelang tengah malam. Dua bintang terangnya Pollux dan Castor menandai keberadaan rasi ini. Inilah yang disebut titik Radian meteor shower. Dan titik inilah terlihat seolah-olah menjadi pusat dari munculnya meteor yang melesat dengan kecepatan mencapai 35 km/detik. Itulah kenapa para astronom menamakan meteor shower ini dengan sebutan Geminids karena radiannya berada di Rasi Gemini.
Kenampakan Geminids kali ini diperkirakan bisa mencapai angka 100-120 meteor per jam saat maksimumnya pada kondisi langit yang sempurna. Pengamatan Geminids tahun ini menjadi yang terbaik karena tidak terganggu oleh terangnya cahaya Bulan, karena menjelang tengah malam Bulan sudah terbenam. Angka inilah yang kita namakan sebagai ZHR (Zenithal Hourly Rate) atau banyaknyanya meteor setiap jam. Geminids termasuk kategori meteor berkecepatan sedang dengan goresan cahaya yang tidak terlalu panjang namun pada saat muncul meteor yang cukup terang ia bisa menampakkan warna kuning, hijau dan kebiruan yang sangat spektakuler. Sayangnya di Indonesia bulan Desember adalah musim penghujan sehingga awan mungkin sangat mengganggu pengamatan. Namun demikian, kita berharap malam itu langit bisa memberikan cuaca yang menjajikan. Untuk itu saya berharap jika anda berkesempatan ingin menjadi saksi Geminids kali ini dan kebetulan cuaca cerah segera cari kawan anda dan segeralah menuju ke tempat yang lapang dan terbebas dari polusi cahaya.
Pantai adalah tempat yang paling baik atau daerah pedesaan yang belum banyak tercemar cahaya. Jangan lupa siapkan perbekalan, baju hangat, smartphone, camilan dan minuman hangat, alas tidur, senter, pemutar musik jangan lupa. Malam itu Radian meteor berada di langit pada arah Rasi Gemini yang berada arah Timur-Laut. Anda dapat menuju lokasi menjelang pukul 22 malam atau sesudahnya. Kemudian, berbaringlah secara rileks, arahkan pandangan mata ke posisi sekitar radiant Geminids atau ke arah manapun anda boleh menyaksikan karena kelebat meteor bisa muncul di manpun di arean langit anda. pertunjukan Geminids akan berlangsung hingga pagi sebelum fajar menyingsing saat Langit Timur merembang terang. Satu lagi yang harus diketahui bahwa untuk melakukan observasi meteor ini tidak dibutuhkan peralatan optik apapun hanya cukup mata telanjang sehingga siapapun orang yang dapat melihat akan dapat melakukannya.
Berharap saja malam itu cerah.
Berharap saja malam itu cerah.
Pantai adalah tempat yang paling baik atau daerah pedesaan yang belum banyak tercemar cahaya.
BalasHapusLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia