Nova terjadi akibat salah satu pasangan sistem ganda bintang runtuh ke dalam bintang katai putih (Image credit: NASA) |
Sebuah ledakan bintang yang dikenal sebagai nova kembali ditemukan oleh astronom di belahan langit Selatan tepatnya Rasi Lupus. Nova yang kini dijuluki sebagai ASASSN-16Kt tersebut ditemukan pada 23 September 2016 lalu dekat bintang magnitude 3 Epsilon Lupi oleh Krzysztof Stanek dan tim dari Observatorium Cerro Tololo Inter-American di Chili menggunakan teleskop ganda "Cassius" 14-cm.
Awalnya tim mengamati 4 malam sebelumnya obyek tersebut memiliki kecerlangan atau magnitudo 17,5 namun pada malam 23 September obyek tersebut meningkat 24.000 kali lipat kecerlangannya menjadi magnitudo 6,8. Angka tersebut memungkinkan kita dapat menyaksikan nova cukup menggunakan binokuler atau teleskop kecil dalam kondisi langit bagus.
Posisi Nova Lupi setelah Matahari terbenam dari Indonesia (Grafik: SNPP) |
Nova Lupis credit: Ian Musgrave (Australia) |
Nova yang dilihat oleh Krzysztof Stanek juga diamati keberadaannya oleh astronom amatir Ian Musgrave dari lokasinya di Adelaide, Australia pada tanggal 26 September 2016 yang melaporkan bahwa nova memiliki magnitudo antara 6,7 sampai 6,8. Kita berharap astronom-astronom di Indonesia baik amatir maupun profesional juga tidak ketinggalan mengamati keberadaan nova tersebut. Dengan mengunjungi tempat-tempat yang gelap dan jauh dari polusi cahaya serta menggunakan bonokuler, teleskop maupun kamera dengan sistem long exposure akan mempermudah kita mengindentifikasi keberadaannya. Nova Lupus berada pada koordinat asensiorekta 15h29m dan deklinasi -44°49.7m dekat dengan bintang Epsilon Lupi dapat terlihat mulai menjelang Isya hingga sekitar pukul 20.30 WIB di langit arah Barat-Daya. Untuk mempermudah pencarian posisi saat pengamatan sebaiknya anda menggunakan peta langit baik printed atau aplikasi smartphone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar