Peristiwa Matahari dikelilingi bulatan yang terjadi beberapa waktu lalu, atau juga Bulan yang terlihat pada Senin malam (7/11) dalam astronomi dinamakan Halo. Ia adalah salah satu jenis fenomena optik di atmosfer seperti halnya juga kejadian pelangi. “Halo” berasal dari bahasa Yunani yang artinya Lingkaran Bulan, namun sekarang umumnya diartikan sebagai lingkaran cahaya yang mengelilingi Bulan atau Matahari.
Lingkaran Halo merupakan salah satu fenomena optik seperti halnya pelangi yang disebabkan pembelokan cahaya oleh unsur atmosfer. Halo disebabkan adanya pembelokan cahaya oleh kristal es di lapisan awan tinggi yakni awan Cirrostratus. Awan ini merupakan kombinasi awan Cirrus dan Stratus. Awan Cirrostratus berada pada ketinggian lebih dari 6 km di atas permukaan air laut. Termasuk kelompok awan tinggi lainnya yaitu Cirrus, Cirrocumulus dan Cumulonimbus. Awan Cirrostratus memiliki sifat tipis, tersebar merata dan hampir transparan sehingga masih dapat ditembus cahaya bulan maupun matahari. Karena ketinggiannya (suhu dingin dibawah O° C) awan ini membentuk butiran lembut kristal es berbentuk tabung heksagonal (tabung segi enam) dengan ukuran berkisar antara 0,01 mm sampai 1 mm. Saat cahaya Matahari atau Bulan menerobos lapisan ini sebagian cahayanya akan mengalami pembiasan dan mengumpul membentuk pola lingkaran.
Lingkaran Halo merupakan salah satu fenomena optik seperti halnya pelangi yang disebabkan pembelokan cahaya oleh unsur atmosfer. Halo disebabkan adanya pembelokan cahaya oleh kristal es di lapisan awan tinggi yakni awan Cirrostratus. Awan ini merupakan kombinasi awan Cirrus dan Stratus. Awan Cirrostratus berada pada ketinggian lebih dari 6 km di atas permukaan air laut. Termasuk kelompok awan tinggi lainnya yaitu Cirrus, Cirrocumulus dan Cumulonimbus. Awan Cirrostratus memiliki sifat tipis, tersebar merata dan hampir transparan sehingga masih dapat ditembus cahaya bulan maupun matahari. Karena ketinggiannya (suhu dingin dibawah O° C) awan ini membentuk butiran lembut kristal es berbentuk tabung heksagonal (tabung segi enam) dengan ukuran berkisar antara 0,01 mm sampai 1 mm. Saat cahaya Matahari atau Bulan menerobos lapisan ini sebagian cahayanya akan mengalami pembiasan dan mengumpul membentuk pola lingkaran.
.
Kadang kita juga mendapatkan Halo dalam dua pola lingkaran yaitu lingkaran dalam dan lingkaran luar. Lingkaran ini masing-masing memiliki jari-jari sudut lingkaran sebesar 22° dan 46° disebabkan perbedaan ukuran dan arah sudut datang cahaya terhadap butiran kristal. Jadi saat kita melihat Halo jika jari-jarinya hanya selebar 1 jengkal tangan yang direntangkan maka itu termasuk Halo yang 22°. Nah malam ini yang terlihat itu kira2 yang mana ya..? Ya, yang paling sering memang 22° jadi ketika diukur pake tangan kira-kita 1 jengkal tangan dari pusat Bulan sampai tepinya.
Terjadinya fenomena Halo juga bisa menjadi indikator bahwa di atas atmosfer kita terdapat awan Cirrostratus. Seperti kita ketahui bahwa awan ini adalah awan pembawa hujan sehingga munculnya Halo bisa menjadi pertanda akan turun hujan. Memang bisa menjadi bahaya jika hujan yang turun disertai angin ribut dan banjir, namun sains menjawab, Halo bukan pertanda akan datangnya bencana atau malapetaka di Bumi ini.
Mutoha Arkanuddin
Infonya menarik pak... Sy minta ijin untuk mengutip beberapa artikelnya untuk dipost di blog catatanfisika.blogspot.com sebagai bahan pembelajaran dan informasi umum. matur nuwun.
BalasHapussalam kenal n sukses selalu....blog anda sanggat informatif. thanks
BalasHapusiya bener gan, ga selalu HALO bisa jadi pertanda bencana. lihat dulu kondisi saat itu juga
BalasHapusBlog Walking.
BalasHapusArtikelnya bagus,terimakasih.
http://scorpionkris.blogspot.com/
http://www.investhemat.com/?id=Scorpionkris
this is just how you believe that phenomenon.
BalasHapuswithout that signs we also have to careful
visit my blog too
http://4ourknowledge.blogspot.com
thanks
Fenomena Halo banyak diyakini membawa bencana, komentar balik ya di blog saya www.indojobfair.com
BalasHapussaya ngeliat yang kayak gituan mas waktu bulan januari,,
BalasHapusindah rasanya. .
i like post
BalasHapus:)
Fenomena alam biasa yg menunjukkan kebesaran Tuhan.
BalasHapusIkut menyimak artikelnya Gan :-)
BalasHapusSalam,
Bus Pariwisata
numpang baca mas brow
BalasHapussekalian buang kotoran bolehkan gan hehehe
BalasHapussemoga saja tidak terjadi hal hal yang buruk.. salam kenal :)
BalasHapusartikel yang bermanfaat sekali untuk kita ketahui :)..
BalasHapusartikel yang menarik mas, salam kenal :)
BalasHapus##################################
BalasHapusblognya sangat menarik bang
follow my blog
http://everytimeisshare.blogspot.com/
BLOG MAKE OUR COUNTRY SMART
ditunggu komennya :)
##################################
Artikelnya bagus juga, komentar balik ya di blog saya www.ekstranews.blogspot.com
BalasHapus