Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Senin, 17 Juli 2006

Astronomy Roadshow 1

Bringing Astronomy to the People
Alternatif Hiburan - Obat Trauma Pasca Gempa
Boulevard UGM - 16 Juli 2006 @ 20:00 - 24:00 WIB
"Wuih... serem... ", kata Adi, mahasiswa UGM semester 3, salah seorang pengunjung kegiatan JAC Astronomy Roadshow ketika mengintip lewat 'eyepiece' yang terpasang di Novalux Telescope 114/900 saat melihat permukaan bulan tua yang baru saja terbit di arah Timur. Adi merupakan salah seorang diantara pengunjung yang berjubel antri untuk melihat langsung permukaan bulan lewat teleskop. Sementara di stand teleskop yang lain yang diarahkan ke Planet Jupiter beberapa pengunjung juga tampak terheran-heran ketika menyaksikan sebuah titik cahaya yang terlihat langsung oleh mata tapi ketika dilihat melalui teleskop Dauer 8" f/5 tampak besar dan terlihat permukaannya bahkan 4 titik2 kecil yang berada di sampingnya yang dikenal sebagai 'Galilean Moon' atau 4 bulan besar Planet Jupiter juga terlihat dengan jelas. Di stand Teleskop Mercury 4" sengaja diarahkan untuk mengamati beberapa bintang ganda seperti Alpha Centauri serta Deep Sky Object yang nampak dengan teleskop malam itu pun berkumpul para pengunjung yang penasaran pingin segera mendapat kesempatan mengintip. 

Itulah kira2 gambaran suasana kegiatan JAC Astronomy RoadShow 1 yang diselenggarakan oleh Jogja Astro Club (JAC) dengan mengambil tempat di Boulevard UGM Sabtu, 16 Juli 2006 yang merupakan kegiatan perdana pasca gempa menguncang kota Jogja Mei lalu. Kegiatan berlangsung mulai jam 20.00 WIB sampai 24.00 WIB. Dari namanya, kegiatan roadshow adalah kegiatan pertunjukan jalanan sehingga diharapkan akan menyerap banyak pengunjung. Kegiatan ini tidak direncanakan sebelumnya sebab hanya merupakan inisiatif beberapa pengurus JAC yang pingin andil dalam program menyembuhan mental trauma pasca gempa, siapa tahu dengan mengajak masyarakat untuk ngintip2, ketegangan mereka bisa berkurang.. atau paling tidak juga sesuai dengan misi JAC untuk memasyarakatkan astronomi dengan menyuguhkan pertunjukan astronomi kepada mereka.. Bringing Astronomy to the People... yah kayak temanya 'Astronomy Day' itu...
Persiapan memang sempat mundur dari waktu yang direncanakan yaitu jam 19.00 disebabkan beberapa kendala seperti teknis transportasi serta perubahan lokasi. Akhirnya walaupun agak repot saat membawa peralatan menuju lokasi, stand telah siap tepat pukul 20.15 WIB. Sebuah Tenda Doom 3x3 telah terpasang, meja, juga 3 unit teleskop telah diset-up oleh pemandunya masing2 serta laptop untuk astrovideo dan peragaan program Planetarium juga telah disiapkan. Di tempat kegiatan juga kebetulan sedang digelar acara Tabligh Akbar dan pesta Pernikahan sehingga lokasi cukup padat dan polusi cahaya kurang memenuhi syarat untuk kegiatan observasi, namun apa boleh buat... namanya juga roadshow apalagi awan masih cukup mengganggu.
Dan saat langit perlahan mulai cerah, nampak pertama kali adalah sinar dari Planet Jupiter yang segera dibidik oleh operator di teleskop Dauer dan segera dikerumuni para pengunjung yang sudah menunggu antri mengintip langit. Malam itu hadir juga beberapa anggota dan pengurus "Hidden Leaf" sebuah komunitas sains yang dipelopori oleh Mas Arkhadi Pustaka (Mas Arkha) yang langsung disuguhi 'peta bintang' atau planisphere. Tanpa menunggu komando materi teknik membaca peta bintangpun berlangsung walau secara singkat. Dengan planisphere dan senter merahnya Mas Arkha pun beranting menularkan ilmu singkat ini kepada yang lain. Target malam itu adalah rasi2 dan bintang2 yang cukup dominan terlihat seperti Rasi Centaurus dengan bintangnya Rigel/Alpha Centauri, Rasi Scorpius dengan bintang terangnya Antares, Rasi Lyra dengan bintangnya Vega, Rasi Bootes dengan bintang Acturus serta Rasi Aquila dengan bintangnya Altair. Di stand ini panitia juga menyediakan 7 buah binokuler untuk membantu pengunjung mengamati langit malam serta dipandu cara menggunakannya.
Mas Arkha dan anggota HiddenLeafnya mulai tertarik astronomi? (semoga)

Laptop yang dipasangpun tidak luput dari kerumunan pengunjung yang berkeinginan melihat program peta bintang via komputer yang dikemas dalam sebuah software yang interaktif dan menarik serta dapat menampilkan peta langit sangat realistik yaitu Starrynight Pro Versi 5.8.2 yang merupakan hadiah dari seorang simpatisan JAC. Lewat program ini posisi benda2 langit dapat ditera secara presisi, realtime dan dapat dizoom hingga ke permukaannya sehingga sangat membantu saat observasi malam seperti ini. Program ini juga yang memberi informasi nama2 4 buah bulan Jupiter yang terlihat lewat teleskop.

Sesi selanjutnya adalah astrovideo yaitu perekaman video terhadap objek langit seperti planet, bulan, bintang ganda maupun deep sky object misalnya galaksi, nebula, cluster dsb. Alat yang digunakan adalah sebuah teleskop yang dilengkapi dengan kamera elektronik yang disebut CCD (dapat dibuat dari modifikasi webcam) yang terhubung ke laptop untuk monitor sekaligus merekamnya. Oleh karena itu telknik ini sering disebut dengan CCD Imaging. Namun malam itu kegiatan astrovideo hanya dikhususkan untuk merekam Planet Jupiter yang secara jelas terlihat detil permukaannya dan terlihat lebih cepat lajunya di layar komputer daripada ketika dilihat langsung karena pembesaran sebesar 700x. Para pengunjung banyak yang mengajukan pertanyaan seputar teknik ini. Mereka hampir tidak percaya dapat menyaksikan secara langsung permukaan planet yang berjarak 5x lebih jarak bumi-matahari ini yang kalau dilihat dengan mata hanya sebuah titik kecil di langit, demikian ungkapan yang terdengar dari mereka. Hasil perekaman gambar ini nantinya aka diproses lebih lanjut untuk menghasilkan gambar yang berkualitas dengan menggunakan teknik stacking atau penumpukan gambar menggunakan software komputer. Ada banyak program dibuat untuk itu misalnya K3CCDTOOLS, REGISTAX, ASTROVIDEO dsb. Begitu keterangan singkat yang diberikan pemandu kepada para pengunjung dan mekapun manggut-manggut tanda bingung. Dan hasil rekaman video PlanetJupiter setelah mengalami proses stacking menghasilkan gambar seperti berikut.
Gambar Planet Jupiter sebelum dan sesudah diproses menggunakan program penumpuk gambar/stacking.

Sebelum acara penutupan yang direncanakan pukul 24:00 WIB sempat terjadi dialog/debat panjang dengan salah seorang pengunjung mengenai konsep geosentris dan heliosentris. Nampaknya pengunjung yang satu ini betul2 telah menjadi korban buku karangan Ahmad Sabik yang berjudul ... Matahari Mengelilingi Bumi Sebuah Kepastian Al Quran dan As-Sunah.... Jelas kalau diteruskan tak akan selesai sampai pagi.. tapi saya bersyukur dapat memberikan wawasan sains kepada yang bersangkutan serta banyak pertanyaan2 saya yang tidak dapat dijawab olehnya. Tapi dasar sudah kolot ya tetep ngeyel... Inilah akhir dari kegiatan memasyarakatkan astronomi yang ditutup dengan ke'ngeyelan' pengunjung yang tetep ngotot mempertahankan konsep geosentrisnya tanpa melihat fakta2 ilmiah yang ada. Kesimpulan saya... "Astronomi masih menjadi sesuatu yang sangat awam di negeri ini..." Entahlah... siapa lagi yang mau membantu kami turut memasyarakatkan astronomi.... di Indonesia... tercinta... Doakan dan dukunglah kami semoga dapat melakukan kegiatan Roadshow Astronomi ke 2.. ke 3.. ke 4.. dan seterusnya. "JAC.. Bringing Astronomy to the People...."
Yang jelas setelah itu berkemas... makan malam.. lalu pulang... tidur pulas...
Sampai ketemu di Roadshow berikutnya...
Notes:
Geosentris : konsep bumi sebagai pusat tata surya
Heliosentris : fakta bahwa matahari adalah pusat tata surya






Tidak ada komentar:

Posting Komentar