Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Sabtu, 16 Februari 2013

Meteor over Russia 2013

Berikut analisis jatuhan meteor di Russia pada Jumat, 15 februari 2013 menurut pakar Jogja Astro Club JAC) Muhammad Ma'rufin Sudibyo :

Meteor yang jatuh di Russia pada 15 Februari 2013

Beberapa tambahan terkait peristiwa hujan batu Rusia 15 Februari 2013, diolah berdasarkan rilis NASA Meteoroid Environment Office, plotting citra satelit Meteosat-9 pada peta Google Map, simulasi Calculation of a Meteor orbit dari Marco Langbroek (Duth Meteor Society), software Planetary Ephemerides dan simulasi pribadi (menggunakan spreadsheet dinamika meteor hasil oprekan sendiri):

1. Peristiwa tersebut adalah peristiwa jatuhnya asteroid (terkonfirmasi). Asteroid tersebut semula beredar di angkasa dengan orbit berpotongan terhadap orbit Bumi sehingga dinamakan pula meteoroid. Saat memasuki atmosfer Bumi, namanya berubah menjadi meteor. Dan karena sangat terang (sehingga mudah terlihat di siang bolong) maka dinamakan meteor-terang (fireball). Meteor yang masih tersisa setelah melintasi atmosfer disebut meteorit. Dan karena memproduksi meteorit, maka meteor-terangnya dinamakan ulang sebagai boloid (bolide).

2. Asteroid itu memiliki diameter sekitar 15 meter, densitas sekitar 4 g/cc, massa sekitar 7.000 ton dan melejit dengan kecepatan 18 km/detik. Asteroid memasuki atmosfer Bumi sebagai meteoroid dengan kecepatan 21 km/detik dan berubah menjadi boloid.

3. Boloid ini memiliki tingkat terang hingga -14 (4 kali lebih terang dari Bulan purnama) dan jatuh dari azimuth 75 (berdasar Meteosat-9) dan altitude antara 35 hingga 40 derajat. Sehingga boloid ini semual adalah asteroid yang mengelilingi Matahari dalam orbit lonjong dengan estimasi periode orbital 7,8 tahun dan inklinasi 31 derajat. Dengan demikian asteroid tersebut sama sekali tak berkaitan dengan asteroid 2012 DA14 (periode orbital 366 hari, inklinasi 10 derajat) meski mendekati Bumi pada saat hampir sama.

4. Boloid mengandung energi sebesar 380 kiloton TNT atau setara dengan ledakan 19 butir bom nuklir Hiroshima secara serempak. Dengan demikian ia menjadi boloid paling energetik dalam 104 tahun terakhir terhitung sejak Peristiwa Tunguska 1908. Energinya juga jauh melampaui energi Peristiwa Bone (8 Oktober 2009) yang 'hanya' sebesar 60 kiloton TNT.

5. Dinamika atmosfer Bumi menyebabkan boloid mulai terpecah-belah sejak ketinggian 48 km dan terus berlangsung secara massif hingga ketinggian 24 km saat boloid seakan 'terhenti' mendadak di udara dan melepaskan kandungan energinya sebagai ledakan udara (airburst). Pasca ledakan ini gerak pecahan-pecahan boloid sepenuhnya dikendalikan gravitasi Bumi karena telah kehilangan kecepatan aslinya (yang dibawanya dari antariksa).

6. Pecahan-pecahan boloid jatuh sebagai meteorit menyirami kawasan Chelyabinsk dan sekitarnya. Per teori (dengan mengabaikan resistansi udara) meteorit-meteorit ini menghujani kawasan ellips seukuran 1 km x 0,5 km. Dengan asumsi 1 % massa asli boloid masih tersisa utuh, maka di antara meteorit-meteorit tersebut terdapat meteorit seukuran 3 m, yang jatuh membentur tanah secepat 290 m/detik dan membentuk cekungan kawah tumbukan bergaris tengah 20 m. Pada kenyataannya memang terbentuk sedikitnya 3 cekungan kawah seperti itu, dua di Danau Cherbakul dan satunya lagi di dekat Zlatoust, 80 km dari Danau Cherbakul.

7. Ledakan berenergi 380 kiloton TNT di ketinggian 24 km melepaskan gelombang kejut (gelombang tekanan udara) yang menjalar hingga menjangkau permukaan Bumi dibawahnya. Overpressure akibat gelombang kejut di muka Bumi kemungkinan masih sebesar 23 kPa sehingga mampu memecahkan kaca jendela dan merobohkan atap. Sekitar 1.200 orang yang luka-luka dan sekitar 3.000 bangunan yang rusak semuanya disebabkan oleh terpaan gelombang kejut, bukan guyuran meteorit.


Salam,
Muh. Ma'rufin Sudibyo
Anggota Pakar JAC

2 komentar:

  1. Kunjungan pertama nih kak, kebetulan aku juga suka dengan astronomi...semoga ilmunya bisa dibagi yah kak...salam kenal :)

    BalasHapus