Home    About Me    Equipment    Aktivitas    Astrofotografi    Observasi    Downloads   Video    Gallery    Tamu   

Senin, 19 Februari 2007

Puting Beliung di Jogja


Sore itu di Bioskop Mataram satu-satunya bioskop kelas ekonomi yang masih tersisa di kota Jogja ini tengah memutar film Indonesia "Badai Pasti Berlalu". Di dalam gedung penonton yang berjumlah tidak lebih dari seratus orang ini tengah asyik menikmati bagian akhir cerita film tersebut ketika tiba-tiba listrik padam. Karena ditunggu juga tidak kunjung nyala semua penonton keluar gedung bioskop. Namun apa yang apa yang disaksikan setelah mereka keluar sungguh di luar dugaan. Hujan lebat disertai angin sangat kencang terjadi di depan mata para penonton bioskop ini. Tidak hanya itu tiba-tiba baliho raksasa di depan gedung roboh dan angin bercampur hujan serta sampah berhembus sangat kencang berputar-putar apalagi atap gedung bioskop juga rontok beterbangan genteng-gentengnya. Saksi mata juga menuturkan saat itu angin diselingi suara gemuruh menyebabkan atap seng dan genting beterbangan diterjang angin ini bahkan ada yang terlempar hingga jarak ratusan meter dan pohon-pohon bertumbangan ... beberapa tembok bangunan juga roboh, orang-orang yang berada di Stasiun Lempuyangan waktu itu berlarian menyelamatkan diri karena hampir separuh atap bangunannya habis tersapu angin.
.
Wuih.. untung gak jadi ke sana .. padahal sore itu udah janji sama beberapa kawan mau rukyat hilal untuk bulan Shafar dari lokasi dekat di stasiun ini, tapi karena mendung terpaksa dibatalkan... Lokasi itu memang tepat di dekat Jembatan Layang yang beberapa waktu lalu digunakan JAC untuk hunting Komet Mc Naught..
.
Yogyakarta kembali terdengar namanya setelah hampir setahun kota ini sempat menjadi sorotan dunia atas bencana alam gempa bumi yang merenggut lebih 6000 jiwa. Kali ini bencana terjadi kembali bukan karena fenomena geologis seperti tahun lalu melainkan akibat adanya fenomena atmosfer angin 'puting beliung' atau yang lebih populer dengan sebutan 'tornado' . Kali ini kedatangannya tidak tanggung-tanggung di tengah kota sehingga sempat merepotkan banyak pihak. Bangkit dari gempa lagi belum selesai mereka harus mendapat musibah berikutnya. Beruntung memang bencana ini tidak merenggut korban nyawa.... namun banyak yang luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit serta tentunya kerugian harta benda yang cukup besar, yah sudah menderita masih dibilang beruntung.. Kasihan Jogja .. kenapa bencana selalu berkunjung di kota ini?
.
Keesokan harinya saya sempatkan melihat serta mengambil gambar sisa-sisa reruntuhan akibat bangunan akibat 'puting beliung' ... sembari mengunjungi salah seorang kawan yang rumahnya di sekitar tempat kejadian .... ternyata yang saya lihat lebih parah dari yg saya bayangkan ...

.
Tornado yang sempat terekam kamera


Beberapa foto pasca 'tornado' Jogja

Senin, 12 Februari 2007

Ophiuchus Zodiak Ke-13

   
Di beberapa milis yang saya ikuti topik bahasan yang sedang ngetrend saat ini adalah kontroversi mengenai Rasi Ophiuchus yang terangkat menjadi Zodiak ke-13 dan berubahnya tanggal horoskop yang sempat membuat pertanyaan besar bagi para penggemar horoskop atau ramalan bintang. Tidak di dunia maya internet saja pertanyaan itu ditujukan kepada saya bahkan di dunia nyata sempat beberapa kawan menanyakan masalah ini. Dan keyakinan saya bahwa banyak mungkin orang yang juga masih awam mengenai hal ini.
 

Rabu, 07 Februari 2007

Pelatihan Rukyat Hilal




(foto-foto koleksi CASA Assalam Solo)
.
Dengan hormat,
Berhubung lagi repot nih, laporan kegiatan rukyat kemaren baru sempat upload. Bukan kenapa2 sih, peserta selalu nanyain mana beritanya. Nah itu beritanya cuman dalam bentuk gambar aja btw, sebuah gambar khan dapat menceritakan 1000 kata. Gambar-gambar lainnya silahkan lihat di markaz JAC. Ohya pesertanya dari anggota CASAC (Colombo After School Astronomy Club) dan CASA (Club Astronomi Santri Assalam) serta beberapa anggota baru JAC. Semuanya mungkin ada sekitar 25 an peserta yang ngikut waktu itu pake 2 mobil dan beberapa sepeda motor. Tempatnya di Pantai Parangkusumo mBantul pada Sabtu, 20 Januari 2007 lalu. Di tempat ini juga BHR DIY setiap menjelang Ramadhan, Syawwal dan Zulhijjah mengadakan kegiatan rukyat hilal. Sambil nunggu matahari terbenam peserta diberi kesempatan main-main di pantai (tapi enggak pake mandi lho). Dan menjelang matahari terbenam mereka sudah kumpul lagi untuk mendapatkan materi seputar teknik rukyat hilal serta saling tausiyah antar club. Hilal memang gagal dirukyat akhirnya, dikarenakan mendung menutupi langit Barat tempat hilal berada. Namun peserta sempat disuguhi tontonan menarik "the exotic sunset" sore itu. Malemnya ada acara stargazing dan pemutaran pilem astronomi yang ditonton juga masyarakat sono. Pokoknya asyik deh. Sudah itu kitanya siap-siap balik lagi ke rumah masing-masing. Yang Solo balik ke Solo, yang Jogja juga balik ke Jogja. Nah, masih penasaran gak nih? mau nyoba rukyat hilal lagi nanti?

Eh ternyata berita ini sudah direlease juga di blognya Gustri



Latihan Rukyat Bersama "1 Muharram 1428 H" (JAC-CASAC-CASA)
Pertama aku ucapin sorry berat buat para pembaca setia blog ini sebab udah beberapa minggu, bulan, malah satu tahun blog ini vakum. Terakhir aku update blog ini bulan Zhulkaidah 1427 H dan sekarang udah bulan Muharram 1428 H jadi kalo dibilang satu tahun vakum ya pantes. Karena udah ganti tahun aku ucapin Selamat Tahun Baru 1428 Hijriyyah deh buat para umat Islam di seluruh jagat internet.

Dua minggu ini aku baru ujian akhir semester dari kemarin Senen 15 Januari dan insya Allah selesai Sabtu 27 Januari 2007 besok. Ya moga-moga di ujian ini aku bisa memaksimalkan pikiran untuk menghadapinya. Harapan aku dari ujian ini hasilnya nanti dapet nilai baik supaya ngak perlu ngulang kuliah lagi di semester depan. Please.. do’ain aku supaya hasil ujian aku baik ya.. thank!


Sabtu sore kemarin ini 20 Januari 2007 (1Muharram 1428 H) aku dan teman2 dari Jogja Astronomi Club (JAC), SMA KOLOMBO, Pondok Pesantren Modern As-Salam Solo pergi ke pantai Parangkusumo. Tujuan aku dan teman2 ke sana tak lain adalah untuk latihan bersama-sama rukyat (observasi) hilal yang merupakan penentu awal bulan Hijriyyah. Bersamaan dengan itu aku mendapat kesempatan meinikmati saat matahari tenggelam (sunset) di ufuk barat dari laut yang indah.

"Jangan engkau memulai berpuasa hingga engkau melihat hilal, dan jangan engkau berbuka hingga engkau melihat hilal juga. Jika hilal itu terhalang bagimu (tertutup awan) maka perkirakanlah ia.”

Hadist di atas itu merupakan dasar hukum dalam menetapkan awal bulan hijriyyah. Berdasarkan konsep penanggalan hijriyyah satu bulan itu terdiri dari 29 hari dan hari ke 30 merupakan hari tambahan yang bisa ada dan bisa juga tidak ada. Lha ada tidaknya hari ke 30 itu ditentikan oleh tampak dan tidak tampaknya hilal pada pada tanggal 29 itu. Hilal sendiri itu berwujud sebuah sabit bulan pertama yang terlihat setelah ijtima’ (konjungsi) terjadi. Jika hilal tampak maka hari itu juga telah masuk tanggal 1 dan jika tidak tampak maka dalam satu bulan akan terdiri dari 30 hari.


Bila dilihat dari sisi keilmuan, penanggalan hijriyyah yang berdasar siklus penampakan bulan dalam mengelilingi Bumi, diperoleh data kalo bulan mengelilingi bumi selama 29,53 hari. Hal ini menyebabkan satu bulan takwim bisa berlangsung selama 29 atau 30 hari. Dalam astronomi, sistem penanggalan berdasar pada penampakan bulan itu dibilang sistem Lunar Calender.

Tuk mempermudah pelaksanaan rukyat hilal paling tidak kita harus tahu posisi hilal yang akan kita rukyat dan waktu ijtima’. Hal itu dirasa penting sebab penampakan bulan berubah-ubah dari hari ke hari. Maka dari itu perlu memanfaatkan kecermatan perhitungan astronomi yang akurat tuk membantu mengetahui posisi hilal dan waktu ijtima’. Sistem perhitungan astronomi ini sering kita dengar dengan sebutan HISAB.

Untuk itu bisa dikatakan bahwa penggunaan hisab tanpa rukyat hanya akan melahirkan tukang hisab bukan ahli hisab apalagi ahli falak. Begitu juga rukyat tanpa hisab tidak akan memberikan inilai tambah apapun. Rukyat dan Hisab bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan yang dalam astronomi dikenal sebagai observasi dan teori (pemodelan) yang mau dan tidak mau harus dilakukan untuk mencari satu nilai kriteria visibilitas hilal. Sehingga penetapan awal bulan akan memiliki karakter sains (ilmu pengetahuan).


Dalam latihan rukyat hilal kemarin sabtu sore kebetulan cuaca kurang mendukung, awan yang menyelimuti langit barat semakin sore semakin tebal. Apabila sore itu tidak mendung sangat mungkin hilal teramati karena di hari kedua itu ketinggian hilal sudah mencapai 14o 50’. Selain itu bila langit barat cerah maka akan terlihat juga komet McNaught (C2006 P1) yang kebetulan sedang melintas di sistem tatasurya dalam kita menjahui matahari, komet ini mulai terlihat sejak 12 Januari dan berakhir 22 Januari kemarin.

Sebagai panduan untuk mengetahui posisi hilal dan waktu ijtima’ digunakan software simulasi Starry Inight Pro Plus 6 yang sudah terinstall pada laptop. Dengan software ini kami tidak perlu pusing2 dan repot2 menghisab posisi bulan dan waktu ijtima’ secara manual karena kemampuannya untuk menjejak dan memperlihatkan posisi hilal serta benda2 angkasa lainnya sangat akurat dan sudah teruji dengan mencocokkan terhadap fenomena alam secara langsung.


Perlengkapan lainnya yang digunakan untuk membantu latihan rukyat ini adalah binokuler dan kamera tele yang telah di pasang CCD peka cahaya yang terhubung ke laptop. Kamera tele yang telah di pasang CCD peka cahaya berfungsi untuk membantu me-tracker posisi hilal yang cahayanya redup sebelum dilihat dengan mata telanjang.
Namun karena cuaca mendung hilal tidak mungkin terlihat.

Sebelum kegiatan observasi / rukyat hilal berlangsung peserta diberi penjelasan sedikit mengenai pengetahuan seputar rukyat hilal. Kemudian setelah itu peserta di arahkan ke tempat pengamatan hilal. Waktu terbaik untuk pengamatan / rukyat hilal adalah 20 menit setelah matahari terbenam (sunset) karena sinar matahari sudah tidak mengganggu. Namun karena cuaca mendung itu hilal tidak mungkin terlihat walau dipaksakan hingga mata melotot.

Ya begitulah dalam menjalankan kegiatan astronomi kita harus selalu lapang dada untuk menerima segala kekecewaan atas kegagalan dalam observasi / pengamatan apalagi dimusim penghujan seperti sekarang.

Setelah sholat magrib acara dilanjutkan nonton bareng film / video pengetahuan astronomi sebagai penutup acara hingga ba’da Isya’. Setelah pulang aku tidak langsung pulang tapi mampir dulu di markas JAC tuk mberesin alat2 yang abis dipakai lalu santai2 sambil cerita sampai jam 12 malem. Sebelum aku pulang, aku, Nonok dan Pak Toha makan di warung gudeg lesehan, ee.. di sana aku sial banget, habis setelah selesai makan dan minum aku ngak sengaja nendang gelas bekas aku minum hingga pecah. Waduh.. yang jualan tetanggaku lagi, walau tidak disuruh ganti rugi aku tetap ngerasa ngak enak ya campur malu. Ya itulah kaki punya mata tapi buta bikin malu orang.....

Foto-fotonya ni >>>>




Na itu lah foto-foto kegiatannya.....


Kamis, 01 Februari 2007

Astro Event Februari 2007

.

Bulan Februari tahun 2007 ini sesuai aturan penanggalan ternyata memiliki keunikan tersendiri. Bagaimana tidak, kalau bulan-bulan lain memiliki jumlah hari 30 atau 31 maka bulan Februari hanya memiliki 28 hari kalender. Kenunikan ini masih ditambah lagi ada perubahan jumlah hari menjadi 29 pada tahun-tahun berkelipatan 4 atau yang disebut tahun kabisat. Lebih jauh kenapa hal ini bisa terjadi dan apa itu tahun kabisat bisa dibaca di "Tahun Kabisat".
Langit Indonesia kini memang sering dihiasi dengan taburan awan dan hujan, bahkan dibeberapa tempat dilaporkan terjadi banjir akibat curah hujan yang terlalu tinggi. Namun jangan khawatir skymania, tetap kita berharap ada cerah diantara mendung-mendung yang menggantung. Langit justru akan lebih bersih pada kondisi-kondisi seperti itu. Kalender event bulan ini ternyata minim dengan fenomena-fenomena yang boleh dikatakan menarik. Sebab pada bulan ini langit hanya akan menyajikan fenomena fase bulan serta beberapa peristiwa okultasi. komet Mcnaught memang masih menjadi bahan perburuan di negara-negara yang terletak di hemisfer Selatan. Sementara di Indonesia sejak mulai kemunculannya hingga kepergiannya komet ini sangat sulit diamati.
Kalender ini disusun berdasarkan beberapa sumber yaitu efemeris NASA, Program Planetarium Starrynight Pro Versi 6 dan Generator Efemeris Sky View Cafe serta beberapa sumber. Kita berharap langit cerah diantara musim hujan kali ini. Happy stargazing, Clear & Dark Sky.

.

Jumat, 2 Februari 2007

Bulan Purnama, 20:57WIB (Geosentris)

Bulan purnama kali ini dikenal sebagai Full Snow Moon atau Full Hunger Moon. Malam ini sangat bagus untuk mengamati permukaan bulan karena seluruh wajahnya yang menghadap kebumi kini nampak semua disinari oleh matahari. Dengan mata telanjang kita dapat melihat pola gambar yang ada dipermukaannya. Ada yang mengatakan mirip gambar wanita, gambar kepiting, mirip gambar wayang, anak burung atau mirip gambar kelinci. Bagaimana menurut anda? Coba keluar sejenak dan pandanglah muka bulan, apa benar kata mereka? Bagaimana menurut anda?. Waktu terbaik untuk pengamatan adalah sekitar pukul 21.00 saat ia tidak posisi bulan cukup nyaman untuk dipandang.

..
Jumat, 2 Februari 2007

Bulan di sebelah Saturnus, mulai 19:00 WIB

Saat bulan purnama kali ini secara kebetulan bulan ditemani oleh Planet Saturnus yang berada disebelah Selatannya pada jarak sekitar 2°. Mungkin pemandangan seperti ini akan lebih menarik kalo disaksikan lewat teleskop, walaupun cahaya bulan cukup terang namun melihat planet saturnus tidaklah menjadi masalah. Di belahan Asia bagian Utara justru terjadi peristiwa okultasi (tertutup) Saturnus oleh Bulan.

.

Rabu, 7 Februari 2007

Merkurius Greatest Eastern Elongation, 22:38 WIB (Geosentris)

Malam ini Planet Merkurius tepat berada pada titik terjauh di arah Timur dari matahari jika dilihat dari Bumi. Jarak sudut angular Merkurius terhadap matahari kali ini sebesar 18° 14'. Saat paling bagus mengamati planet ini pada sore harinya di langit Barat usai matahari terbenam.

..

Rabu, 7 Februari 2007
Bulan @ Apogee, 10:38 WIB (Geosentris)
Bulan pada posisi terjauh dari bumi ( 404,987 km sudut angular 29' 38" ).

..

Kamis, 8 Februari 2007

Neptunus konjungsi Superior, 23:00 WIB (Geosentris)

Neptunus berada pada posisi tepat di belakang matahari.

..
Sabtu, 10 Februari 2007

Bulan Kwartal Akhir, 16:52 WIB (Geosentris)

Malam ini bulan terlihat separo persis untuk belahan sisi Timur, dan merupakan saat terbaik untuk mengamati kawah-kawah di permukaannya. Gunakan binokuler 7x35 atau lebih untuk melihatnya. Teleskop merupakan pilihan terbaik untuk pengamatan. Saat matahari telah terbitpun bulan masih terlihat menggantung dilangit.
..

Minggu, 11 Februari 2007

Saturnus fase Oposisi, 01:42 WIB (Geosentris)

Malam Minggu ini setelah tengah malam fase kenampakan Satrunus mencapai maksimum. bagi para pemburu planet dapat memanfaatkan waktu akhir pekan ini untuk sekedar melihat indahnya planet bercincin ini. Gunakan binokuler atau teleskop agar juga dapat mengamati cincin planet serta bulan-bulanya seperti Titan yang merupakan bulan terbesar di planet ini bahkan di sistem tata surya yang kita tempati. Gunakan juga peta bintang untuk mengetahui posisi planet ini di langit.
..

Sabtu, 17 Februari 2007

Bulan Baru, 23:16 WIB (Geosentris)

Bulan Baru (New Moon) kali ini merupakan akhir bulan Muharram 1428 H sekaligus mengawali bulan Shafar 1428 H. Bulan baru kali ini merupakan awal lunasi ke 1041.

..

Sabtu, 17 Februari 2007

Rukyatul Hilal Shafar 1428 Hijriyah, @ sunset (Club Event)

Sore ini merupakan saat pelaksanaan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Shafar 1428 Hijriyah. Seperti biasanya JAC akan menurunkan Tim Rukyat untuk mencoba memburu hilal bulan Shafar 1428 H ini. Kali ini kegiatan rukyat akan dipusatkan di lantai 2 Stadion UNY Jl. Kolombo. Data astronomis di Pos Observasi menunjukkan bahwa ijtimak/konjungsi bulan-matahari terjadi pada Sabtu, 11 Februari 2007 pada pukul 23:16 WIB. Tinggi bulan saat matahari terbenam sore harinya (18:02 WIB) masih menunjukkan angka minus yaitu -3°33' di arah kiri-bawah matahari. Oleh sebab itu JAC akan melaksanakan rukyatul hilal pada hari Minggu, 18 Februari 2007 dimana ketinggian hilal saat itu 7° 52' di arah kanan-atas matahari. Bagi masyarakat yang berminat dapat langsung hadir di lokasi.

..

Senin, 19 Februari 2007

Bulan @ Perigee, 16:35 WIB (Geosentris)

Bulan pada posisi terdekat dengan bumi ( 361.439 km dengan diameter angular 33' 27" )

..

Senin, 19 Februari 2007
Bulan di bawah Venus, 19:00 WIB

Sore ini kita akan saksikan Bulan di Langit Barat berada posisinya di bawah Planet Venus, planet yang dikenal sebagai "Bintang Kejora" hanya dalam jarak 2° dibawahnya.

..

Sabtu, 24 Februari 2007

Bulan Kwartal Awal, 14:56WIB (Geosentris)

Malam ini bulan terlihat separo persis untuk belahan sisi Barat, dan merupakan saat terbaik untuk mengamati kawah-kawah di permukaannya. Gunakan binokuler 7x35 atau lebih untuk melihatnya. Teleskop merupakan pilihan terbaik untuk pengamatan detil kawah. Sebelum matahari terbitpun bulan sudah terlihat menggantung di atas langit.

.

NANTIKAN GERHANA BULAN TOTAL 4 MARET 2007 PAGI LEPAS SUBUH....

.




Rasi Bintang Februari 2007

.

Beberapa rasi bintang yang menarik akan dapat kita saksikan selama bulan Februari ini diantaranya adalah munculnya Rasi Orion (Waluku 'Jawa') dilangit atas kepala lepas senja dengan bintangnya Betelgeuse yang berwarna merah dan Rigel. Kecuali itu kita juga dapat menyaksikan Rasi Canis Minor dengan bintangnya yang paling terang Sirius. Bintang ini merupakan bintang paling terang yang terlihat oleh mata langsung dengan magnitudo -1,47 dan berada pada jarak 8,6 tahun cahaya. Nampak pula membelah langit melalui rasi Orion jalur Kabut Susu atau Milkyway yang merupakan kerumunan bintang-gemintang di tepian galaksi yang kita tempati Bimasakti. Sebelah Barat-Daya Orion kita dapat temukan kerumunan bintang yaitu gugus Pleiades atau sering disebut Bintang Tujuh karena memang anggota gugus ini terdiri dari 7 bintang yang cukup terang, orang Jawa menamakannya "Kemukus" karena sepintas kerumunan bintang ini mirip asap. Bintang-bintang lain yang cukup terang yaitu Canopus di Selatan Orion, Procion, Capella, Aldebaran dan beberapa bintang di langit Selatan dan Barat seperti Achernar dan Fomalhaut. Pollux dan Castor juga nampak di Rasi Gemini. Gunakan peta bintang bulan ini untuk menelusuri langit mengenal bintang-bintang. [ DOWNLOAD PROGRAM PETA BINTANG ]

.

.

.
Posisi Planet Februari 2007

.

Clasical Planet

.

Merkurius (Elongasi Maksimum)

Merkurius kini dapat disaksikan pada sore hari mulai awal bulan di Langit Barat setelah matahari terbenam. Pada pertengahan bulan posisinya mulai naik kembali menjadi planet sore, planet ini mulai dapat diamati pada sore hari di Langit barat setelah matahari terbenam dan berada pada elongasi terjauh pada 7 Februari. Merkurius kini berada di Rasi Aquarius..

.

Venus

Venus menjadi planet sore yang menampakkan diri setelah matahari terbenam. Mulai awal bulan di langit Barat kita akan dapat menemukan planet ini dengan mudah dikarenakan magnitudenya paling cerah. Ketinggian planet ini ini saat matahari terbenam sekitar 20° dari horison. Venus sedang berada di Rasi Aquarius dan posisinya semakin naik setiap sore.

.

Mars

Bulan ini Mars berada di langit Timur saat pagi hari dan berangsur-angsur menjauhi posisi matahari. Mulai awal bulan planet mulai dapat dilihat pada pagi hari di langit timur sebelum matahari terbit. Ciri mencolok planet ini adalah warnanya yang merah sehingga di Jawa, Mars mendapat julukan "Lintang Joko Belek". Mars kini sedang berada di Rasi Sagitarius.

.

Jupiter

Jupiter masih merjadi planet pagi di Langit Timur sebelum matahari terbit. Planet ini semakin menjauh elongasinya terhadap matahari sehingga mulai awal Februari ini mudah diamati. Sampai akhir bulan nanti planet ini berada di Rasi Ophiuchus.

.

Saturnus (Oposisi!!)

Bulan ini Saturnus berada pada posisi di arah Timur mulai lepas petang hari. Sekitar pukul 20 malam planet ini terlihat di Timur dengan cahayanya yang cukup terang. Saturnus terus naik posisinya sehingga lebih mudah diamati bahkan pada 11 Februari 2007 planet ini mengalami fase purnama (oposisi) sehingga cahayanya paling cerah malam itu. Amat mudah sebenarnya membedakan cahaya planet dan cahaya bintang. Coba cari Saturnus dengan melihat cahayanya. Ciri khas planet ini adalah gelang yang melingkari tubuh planet ini. Hanya dengan menggunakan teleskop cincin Saturnus dapat kita lihat. Bulan ini Saturnus sedang berada di Rasi Leo. Planet ini menjadi idola para amatir pada bulan ini karena dengan teleskop kecilpun cincinnya dapat terlihat dengan baik. Segera cari dan arahkan teleskop untuk melihatnya.

.

Uranus

Planet ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Neptunus kini sedang di Rasi Aquarius, Langit Barat setelah matahari terbenam.

.

Neptunus

Planet ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Neptunus kini sedang di Rasi Capricornus, Langit Barat setelah matahari terbenam.

.
.

Dwarf Planet

Pasca Konferensi IAU 2006, Ceres yang dulunya asteroid, Pluto yang dulunya planet ke-9 serta Eris (2003UB313) yang dulunya kandidat planet ke-10, kini dimasukkan dalam jajaran Dwarf Planet (Planet Kerdil).

.

Ceres

Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Ceres kini sedang di Aquarius, Langit Barat setelah matahari terbenam.

.

Pluto

Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Pluto kini sedang di sekitar Rasi Sagitarius, sekitar posisi matahari.

.

ERIS ( nama baru untuk XENA-2003UB313 )

Planet kerdil ini hanya terlihat menggunakan teleskop yang kuat. Posisi Eris (2003 UB 313) kini sedang di sekitar Rasi Cetus, posisi di atas kapala setelah matahari terbenam.
.

.

.

Download Event 2007

.

Links Sourche:

http://space.com

http://skymap.com

http://astronomy.com

.

Generator Ephemeris :

Starrynight Pro Plus Versi 6 from Imaginova Corp.

Sky View Cafe 4.0 from Aladdin Systems, Inc